aku menangis hari ini, bukan karena lagumu, atau karena puisimu yang indah itu , tapi ini karena diriku sendiri, karena diriku yang tak mampu untuk berkata tidak kepada titah pandita ratu yang selalu ingin kuwujudkan guratan senyuman di wajahnya, aku tlah berjanji kepada diriku sendiri untuk mengabdikan sisa hidupku, hanya untuk mewujudkan cita cita yang tak tersampaikan ketika dulu, aku pernah bercerita kepadamu, masa lalu ibunda ratuku, meski sekilas, tapi ingin ku tandaskan , bagaimana dia berjuang untuk memperjuangkanku hidup, ,membuatku layak seperti teman teman seusiaku, meski aku musti hidup tanpa ayah , aku berkata sperti ini bukan karena aku kufur dengan nikmat Allah yang telah di berikan kepadaku, tapi jikalau kau tau, hiduo tanpa ayah itu bukan perkara mudah , aku sering goncang, di sepelekan, bahkan sering di pandang sebelah mata karena mempunyai kedua orang tua yang tidak lengkap. banyak keluarga menolak kehadiranku karena latar belakangku, tapi aku ingin membuktikan bahwa ini bukan aib yang menghalangiku di masa depan, aku tidak berbeda ... aku sama dengan mereka yang lainnya, aku sama dengan anak yang mempunyai orang tua komplit, tapi aku istimewa , aku mempunyai ibu yang sangat istimewa, menjadikanku seperti ini, tanpa belas kasihan orang lain, meyekolahkanku hingga aku bermartabat dan berpendidikan itu bukan hal kecil yang mampu di tiup oleh usapan debu, jadi anak yang seperti apa yang harus kau sematkan kepadaku ,jika aku tak tau diri tentang seluruh perjuangan yang telah beliau berikan untukku, meski kau tau... aku tidak sama dan selaras dengan pemikirannya, meski aku tidak setuju dengan keinginannya, tapi aku yakin, ini yang terbaik untukku yang di pilihkannya, iya kan? kau pasti berfikir seperti itu , jadi harus dan sudah kewajibanku untuk menundukan kepalaku, mematikan rasa hatiku , dan mengikuti dan sendiko dawuh dengan apa yang beliau inginkan, kau tak akan mengerti karena kau tidak pernah mengalami, memori menyakitkan yang terpatri dalam otakku ini membuatku enggan untuk menyakiti mamah semakin dalam , aku salah menjadi seorang anak? atau aku salah untuk menjadi seorang yang kau cintai?jika aku bisa ... aku ingin tak punya hati dan membunuhmu agar kau tak tersakiti dan mencintaiku , ... aku ingin menorehkan luka di wajahku agar tak ada yang ingin menengokku, aku lelah ... mengorbankan perasaanku ... aku lelah mencintai ... aku lelah menyakiti diri sendiri ... terkadang aku harus berkata kepada diriku, apa aku harus berkorban lagi? sampai kapan?entahlah ... mungkin sampai ... aku mampu mengabdikan sisa hidupku ...semampuku :)