Pagi itu, benar-benar terasa sejuk dunia ini, mentaripun terasa ramah sekali. Melihat burung gereja yang sedang bercengkrama dari jendela, terlihat asri dan cocok dengan dua pohon beringin yang tersayuk mesra, awan biru yang terhiasi dengan gumpalan gumpalan salju, memang indah dunia ini, sungguh sangat indah. Jika di bandingkan dengan dimensi lain dunia adalah tempat paling indah , dimensi?ya dimensi antara surga dan neraka , aku belum tau bagaimana dan seperti apa keduanya, katanya sih keduanya sangat kontras perbedaannya, tapi entahlah aku juga tak paham dengan yang sebenarnya.
" Jangan melamun, anak gadis kok sukannya melamun " tegur eyang putri sembari meletakkan secangkir teh hangat di meja riasku
" ha , endak eyang, aku sedang melihat burung gereja, kalo ada burung gereja di pelataran rumah itu, entah kenapa merasa sangat asri" kataku menghampiri
" hahaha , kamu itu sama seperti ibumu, waktu muda, suka sekali melihat burung gereja"
" gak tau ya yang, burung gereja itu kecil, tapi kedatangannya sangat bermanfaat"
"hah , memang dasarnya kamu itu suka dengan binatang, hitung saja berapa hewan yang kamu pelihara dari kecil, mulai dari ayam, bebek, mentog, kelinci, burung dara, burung puyuh, marmut sampai tupai juga kamu pelihara"
aku hanya tertawa kecil dibalik secangkir teh hangat yang sedang minum.
" eyang sama mamahmu mau kemakam eyang kakung, kamu ikut ndak?"
aku menggelengkan kepala,
"aku dirumah saja yang"
"ya sudah, paling mbak Mur juga akan datang sebentar lagi"
"iya ... ati - ati yang ..." kataku sembari menatap eyang berlalu. aku menghela nafas dan memandangi seluruh ruangan kamarku, yang baru 4hari lalu selesai di cat warna ungu, setidaknya ini memang pilihanku , beberapa hari memang terasa sendu , tapi lama - lama aku tetap menyukainya. ku buyarkan pikiranku dan aku mulai menata tempat tidurku,ya Tuhan ternyata memang sangat berantakan. kutata ulang meja rias, dan almari yang sudah mirip dengan tempat sampah, dengan kapas - kapas kotor berterbangan.
"braaak ....!" Suara sesuatu terjatuh ketika ku angkat tumpukan baju tak rapi dari almari,
terlihat buku diary , berwarna biru muda dan bergambar animasi, aku juga tak mengerti buku siapa ini, aku juga tak paham ,kenapa ada benda semacam ini dalam almari,seingatku aku tak pernah punya buku diary, aku juga tak pernah menulis diary, karena aku tak pandai menceritakan atau menggambarkan sesuatu, lantas milik siapa? ku beranikan diri untuk membukanya, d halaman pertama, aku mulai membaca ,
24 April 2007
"braaak ....!" Suara sesuatu terjatuh ketika ku angkat tumpukan baju tak rapi dari almari,
terlihat buku diary , berwarna biru muda dan bergambar animasi, aku juga tak mengerti buku siapa ini, aku juga tak paham ,kenapa ada benda semacam ini dalam almari,seingatku aku tak pernah punya buku diary, aku juga tak pernah menulis diary, karena aku tak pandai menceritakan atau menggambarkan sesuatu, lantas milik siapa? ku beranikan diri untuk membukanya, d halaman pertama, aku mulai membaca ,
24 April 2007
Dear diary, hari ini genap usiaku 15thn , hari ini aku sedang menangtu kelulusanku ry, ya ... sebentar lagi aku berseragam abu abu, doakan aku ya? semoga aku bisa masuk di SMA 1 ry, kata mamah, kaloo aku bisa masuk. ada sesuatu buatku, entah apa itu, tapi apapun hadiahnya, aku hanya ingin membuat bangga mamah ry. doakan aku ya?amin
aku masih tak mengerti buku siapa ini , ku balik lagi dengan halaman yang lebih baru lagi tertulis ....
25 Mei 2007
Dear Diary , Allah menjawab doaku ry , aku diterima di SMA yang ku inginkan, aku masuk ry, hahaha dan mamah ngasih aku hape baru, jika kau nyata dan mampu diajak bicara ry, dan andai kau mengerti betapa aku bahagia saat, Allah mengabulkan semua doaku.
aku mulai mengingat, dan mengingat aku terasa sedikit pusing jika mengingatnya, aku juga tak mengerti kenapa denganku, tapi aku merasa seperti kembali ke masa lalu jika kubaca tulisan tulisan ini, namun jika ku paksa mengingatnya, terasa berat seketika di kepala. aku sudah tak sabar ku baca bagian lebih awal lagi,
28 Oktober 2008
Dear Diary, kau mengerti? aku sudah tak ingin jatuh cinta lagi, ternyata menyakitkan, tapi aku juga tak mengerti mengapa teman temanku selalu membanggakan ketika mereka pacaran. padahal jika di rasakan dan dipikir secara logika, ini benar benar tak nyata, aku yang tak pernah menjalaninya saja, hanya mencoba mencintai , tapi rasanya sesakit ini, aku tak mau lagi ry, :(
dadaku sedikit sesak membacanya, entah ada sedikit benda tajam tertusuk lemah dijantungku, sedikit lemah, tapi terasa sekali sakitnya, mungkin seperti di gigit serangga, namun ini mampu membuat sesak di dada, tak sampai di situ,
5 Mei 2010
Dear Diary, hari ini pertamaku masuk dunia kerja, maf ya ry, aku uda lama tak mengisi dan bercerita denganmu, aku sangat sibuk mempersiapkan UANku, tapi ini, aku sudah menjadi seorang guru ry, kau tau? guru, profesi yang sangat ku ingini, aku benar benar menikmati rasa banggaku ini, umur 18thn menjadi seorang sukarelawan guru itu sudah membuataku puas, dan merasa aku punya prestasi, buah hasil selama ini, jika kau tau, bagaimana wajah mereka ketika melihatku, matanya bersinar, mereka sperti melihat harapan kepadaku, harpan besar . . .aku berusaha mengingat lagi , ada serentetan, bayangan, dan suara - suara tak jelas yang sedikit ku ingat, namun aku tak mampu mengingatnya lagi, pusing kepalaku, benar benar pusing. namun penasaranku tetap benar masih penasaran, aku tetap ingin melanjutkan membaca, tapi ku berniat membaca halaman terakhir buku tersebut, tertulis
13 Oktober 2012
Dear diary, entah , entah apa yang aku rasakan, aku sudah lelah, aku lelah dengan hidup yang pernah ada ujung, sakit, sakit yang ku dapat, perih , perih,dan kecewa yang selalu ku bawa, kenapa ry? karena aku tak punya papa? mereka menyia nyiakan aku begitu saja? enggak ry, aku bukan orang yang tepat untuk membawa luka ini berlari, cukup, aku ingin mengakhir , mengakhiri semuanya sendiri .............
bergetar hatiku membacanya, sesak itu semakin terasa, benar benar terasa, sakitnya menghujam sampai lubuk hati yang paling dalam , itu halaman terakhir yang di tuliskan, dan baru ku sadari hari itu, 8 hari setelah aku koma dan di rawat dalam ruang ICU. tapi rasanya aku pernah bermimpi, bermimpi sperti yang di tuliskan penulis buku harian ini, tapi kenapa bisa ceritanya sama? mungkin khayalanku saja. akan ku tanyakan eyang putri atau mamah ketika mereka pulang dari pemakaman, kututup bukunya, dan tak sengaja, kudapati sebuah foto di halaman belakangnya, ku lihat fotoku, dengan senyum mengembang dan penuh keceriaan,aku semakin tak mengerti kenapa ada fotoku dalam buku ini, tak mungkin bila tak sengaja menaruhnya,namun setelah ku balik fotonya kudapati sebuah tulisan "Rahadya Priantika Kusuma"
aku masih tak mengerti buku siapa ini , ku balik lagi dengan halaman yang lebih baru lagi tertulis ....
25 Mei 2007
Dear Diary , Allah menjawab doaku ry , aku diterima di SMA yang ku inginkan, aku masuk ry, hahaha dan mamah ngasih aku hape baru, jika kau nyata dan mampu diajak bicara ry, dan andai kau mengerti betapa aku bahagia saat, Allah mengabulkan semua doaku.
aku mulai mengingat, dan mengingat aku terasa sedikit pusing jika mengingatnya, aku juga tak mengerti kenapa denganku, tapi aku merasa seperti kembali ke masa lalu jika kubaca tulisan tulisan ini, namun jika ku paksa mengingatnya, terasa berat seketika di kepala. aku sudah tak sabar ku baca bagian lebih awal lagi,
28 Oktober 2008
Dear Diary, kau mengerti? aku sudah tak ingin jatuh cinta lagi, ternyata menyakitkan, tapi aku juga tak mengerti mengapa teman temanku selalu membanggakan ketika mereka pacaran. padahal jika di rasakan dan dipikir secara logika, ini benar benar tak nyata, aku yang tak pernah menjalaninya saja, hanya mencoba mencintai , tapi rasanya sesakit ini, aku tak mau lagi ry, :(
dadaku sedikit sesak membacanya, entah ada sedikit benda tajam tertusuk lemah dijantungku, sedikit lemah, tapi terasa sekali sakitnya, mungkin seperti di gigit serangga, namun ini mampu membuat sesak di dada, tak sampai di situ,
5 Mei 2010
Dear Diary, hari ini pertamaku masuk dunia kerja, maf ya ry, aku uda lama tak mengisi dan bercerita denganmu, aku sangat sibuk mempersiapkan UANku, tapi ini, aku sudah menjadi seorang guru ry, kau tau? guru, profesi yang sangat ku ingini, aku benar benar menikmati rasa banggaku ini, umur 18thn menjadi seorang sukarelawan guru itu sudah membuataku puas, dan merasa aku punya prestasi, buah hasil selama ini, jika kau tau, bagaimana wajah mereka ketika melihatku, matanya bersinar, mereka sperti melihat harapan kepadaku, harpan besar . . .aku berusaha mengingat lagi , ada serentetan, bayangan, dan suara - suara tak jelas yang sedikit ku ingat, namun aku tak mampu mengingatnya lagi, pusing kepalaku, benar benar pusing. namun penasaranku tetap benar masih penasaran, aku tetap ingin melanjutkan membaca, tapi ku berniat membaca halaman terakhir buku tersebut, tertulis
13 Oktober 2012
Dear diary, entah , entah apa yang aku rasakan, aku sudah lelah, aku lelah dengan hidup yang pernah ada ujung, sakit, sakit yang ku dapat, perih , perih,dan kecewa yang selalu ku bawa, kenapa ry? karena aku tak punya papa? mereka menyia nyiakan aku begitu saja? enggak ry, aku bukan orang yang tepat untuk membawa luka ini berlari, cukup, aku ingin mengakhir , mengakhiri semuanya sendiri .............
bergetar hatiku membacanya, sesak itu semakin terasa, benar benar terasa, sakitnya menghujam sampai lubuk hati yang paling dalam , itu halaman terakhir yang di tuliskan, dan baru ku sadari hari itu, 8 hari setelah aku koma dan di rawat dalam ruang ICU. tapi rasanya aku pernah bermimpi, bermimpi sperti yang di tuliskan penulis buku harian ini, tapi kenapa bisa ceritanya sama? mungkin khayalanku saja. akan ku tanyakan eyang putri atau mamah ketika mereka pulang dari pemakaman, kututup bukunya, dan tak sengaja, kudapati sebuah foto di halaman belakangnya, ku lihat fotoku, dengan senyum mengembang dan penuh keceriaan,aku semakin tak mengerti kenapa ada fotoku dalam buku ini, tak mungkin bila tak sengaja menaruhnya,namun setelah ku balik fotonya kudapati sebuah tulisan "Rahadya Priantika Kusuma"
0 komentar:
Posting Komentar