total 25 surat yang kubaca setelah Sholat maghrib ini untuk meluapkan segala emosi yang kupendam beberapa hari ini, dari surat AN NABA' Sampai dengan surat AT TAKASUR ,dengan nada yang membuat nyaman di dengar dan tangisan yang tertahan ditenggorokan,aku sudah tak peduli jika tangisku pecah dan di dengar orang serumah, aku sudah tak peduli jika suaraku ini mampu membuat orang di sekitar bertanya apa yang sedang aku rasakan,aku hanya butuh mencari ketenangan , aku hanya mencari kelegaan, tak bisa terelakan jika ditengah ku membaca ada suara tersengal, dan memeras ingusku yang menyumpal di rongga hidungku, aku kalap,bibirku tak mampu berhenti untuk membaca setiap huruf keriting yang benar benar mempunyai kaisat untuk menenangkan hati. setelahnya ku tutup alquranku yang lagi lagi berwarna ungu senada dengan kamarku, sendu ...benar benar sendu keadaanku,aku bersujud kepadaNya yang mengetahui segala yang terlah terjadi kepadaku, Penulis Skenario sekaligus sutradara film yang aku jalani saat ini,dan aku yakin ini pun karena DIA yang menginginkannya seperti ini, aku menguras air mataku saat itu, ku keluarkan semuannya, dan berjanji itu terakhir kalinya aku menangisi orang yang telah pergi,beitu tragis bukan? iya mamang sangat menyedihkan, tapi aku tak terlalu pilu, aku masi mampu tersenyum, aku masi mampu berdiri, berdandan, mengerjakan RPP, Laporan keuangan , ataupun kesibukan kantor yang sejenak mampu mengalihka pikiranku, aku hanya tersiksa ketika aku ingin tidur, itu yang sangat membuatku tersiksa, sakit yang luar biasa , tertindih , dan terganjal , tapi letaknya disini dada sebelah kiri ( jantung ).
aku tak mengerti kenapa dengan organku satu ini yang sering rewel , daripada organ organ yang lain, dia sering sekali mengeluh dan kesakitan,padahal aku juga sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjaganya, namun maafkan aku lagi lagi aku menyakitimu,maafkan aku membiarkan orang lain menancapkan bilah pisau yang amat tajam kepadamu,maafkan aku jika aku berfikir untuk menacabut pisau itu pelan pelan darimu akan membuatmu lebih baik, ternyata aku salah , aku salah bila kau mencabut pisau itu dengan pelan pelan, aku malah membuatmu sangat kesakitan, aku harus mencabutnya paksa ,agar terlepas dengan cepat dan tak akan menyiksa. aku hanya berdoa agar kau dapat sembuh sperti sedia kala. "bluukkk,,.. kreet ..."suara pintu terbuka aku tetap dalam posisi sujud , dan tak selang berapa lama , pintu itu tertutup kembali, aku mengambil posisi tawaruk, dan berusaha menenangkan hati dan pikiran dengan tidur dan memeluk penenang ( alquran), 15menit aku bertahan dan pintu itu terbuka kembali, mbak, kakak semata wayangku menatapku dengan pandangan tak biasa , spertinya dia tau luka yang sedang kurasa, dia mendekatiku, mengusap kepalaku, " gak makan? " aku hanya menggelengkan kepala, ingin rasanya ku katakan , makanan saja sudah mau untuk ku telan , tapi aku tetap diam, aku tau , dia menungguku untuk berbicara apa yang sedang terjadi padaku, tapi aku sedang tak ingin membahasnya , aku sedang tak ingin membicarakannya dengan orang lain, karena aku tak ingin dikasihani, pandangan iba itu yang begtu menyiksa jika aku menceritakannya, mungkin aku wanita yang paling bodoh dan paling memprihatinkan jika dibandingkan. maka dari itu aku urungkan. ku mencoba bersikap biasa di rumah, menonton tv, menggendong keponakannku yang begitu menyayangiku , sampai sampai jika hatiku sedang tak enak, dia juga ikut menangis merasakan apa yang aku rasakan, aku juga membantu ibu di dapur dengan membantu sebisanya. tapi kali ini , tak sengaja aku mendapati situasi di mana aku dan mbak dalam satu kamar, kami bercanda,dan bercerita tentang hal lucu yang kita alami hari ini, aku tau .. sorot matanya menginginkan aku menceritakan semua yang kurasakan , dan aku mulai menceritakan satu persatu adegan , satu persatu kata dan ucapan , yang ku dengar hari ini. aku benar benar tak mampu menyembunyikan apapun dariny, aku tak mampu berusaha berbohong sedikitpun dariny, karena dia saudaraku, dia serahim denganku, dia sedarah denganku, dan dia sedaging denganku, paling tidak kita mempunyai ikatan yang kuat, aku merasakan sebesar apa dia menyayangiku, karena aku terlahir di dunia ini karena pintanya.maaf jika aku melakukan ijinmu hari kemarin, aku tak bercerita denganmu kemarin. karena aku ingin berusaha menyelesaikan sendiri, bukan aku tak butuh dirimu, bukan karena aku mengacuhkanmu,sebagaimana kau tau, bahwa aku juga sangat mencintaimu.
aku tak mengerti kenapa dengan organku satu ini yang sering rewel , daripada organ organ yang lain, dia sering sekali mengeluh dan kesakitan,padahal aku juga sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjaganya, namun maafkan aku lagi lagi aku menyakitimu,maafkan aku membiarkan orang lain menancapkan bilah pisau yang amat tajam kepadamu,maafkan aku jika aku berfikir untuk menacabut pisau itu pelan pelan darimu akan membuatmu lebih baik, ternyata aku salah , aku salah bila kau mencabut pisau itu dengan pelan pelan, aku malah membuatmu sangat kesakitan, aku harus mencabutnya paksa ,agar terlepas dengan cepat dan tak akan menyiksa. aku hanya berdoa agar kau dapat sembuh sperti sedia kala. "bluukkk,,.. kreet ..."suara pintu terbuka aku tetap dalam posisi sujud , dan tak selang berapa lama , pintu itu tertutup kembali, aku mengambil posisi tawaruk, dan berusaha menenangkan hati dan pikiran dengan tidur dan memeluk penenang ( alquran), 15menit aku bertahan dan pintu itu terbuka kembali, mbak, kakak semata wayangku menatapku dengan pandangan tak biasa , spertinya dia tau luka yang sedang kurasa, dia mendekatiku, mengusap kepalaku, " gak makan? " aku hanya menggelengkan kepala, ingin rasanya ku katakan , makanan saja sudah mau untuk ku telan , tapi aku tetap diam, aku tau , dia menungguku untuk berbicara apa yang sedang terjadi padaku, tapi aku sedang tak ingin membahasnya , aku sedang tak ingin membicarakannya dengan orang lain, karena aku tak ingin dikasihani, pandangan iba itu yang begtu menyiksa jika aku menceritakannya, mungkin aku wanita yang paling bodoh dan paling memprihatinkan jika dibandingkan. maka dari itu aku urungkan. ku mencoba bersikap biasa di rumah, menonton tv, menggendong keponakannku yang begitu menyayangiku , sampai sampai jika hatiku sedang tak enak, dia juga ikut menangis merasakan apa yang aku rasakan, aku juga membantu ibu di dapur dengan membantu sebisanya. tapi kali ini , tak sengaja aku mendapati situasi di mana aku dan mbak dalam satu kamar, kami bercanda,dan bercerita tentang hal lucu yang kita alami hari ini, aku tau .. sorot matanya menginginkan aku menceritakan semua yang kurasakan , dan aku mulai menceritakan satu persatu adegan , satu persatu kata dan ucapan , yang ku dengar hari ini. aku benar benar tak mampu menyembunyikan apapun dariny, aku tak mampu berusaha berbohong sedikitpun dariny, karena dia saudaraku, dia serahim denganku, dia sedarah denganku, dan dia sedaging denganku, paling tidak kita mempunyai ikatan yang kuat, aku merasakan sebesar apa dia menyayangiku, karena aku terlahir di dunia ini karena pintanya.maaf jika aku melakukan ijinmu hari kemarin, aku tak bercerita denganmu kemarin. karena aku ingin berusaha menyelesaikan sendiri, bukan aku tak butuh dirimu, bukan karena aku mengacuhkanmu,sebagaimana kau tau, bahwa aku juga sangat mencintaimu.
0 komentar:
Posting Komentar