RSS

SEPENGGAL KEBENCIAN ITU DATANG KEMBALI


Ku ayunkan kembaili jari jariku ini, tak untuk mengoyakkan batinku , aku sedang goyah saat ini , bukan terbelenggu dengan masa lalu, aku sudah melupakannya, tapi untuk menyembuhkan hatiku ini sepertinya sulit, mengobati luka yang terlalu dalam ini benar benar sulit, bisa beritahu aku dimana tempat tambal hati itu berada? Ada yang bisa tolong aku , untuk mendonorkan hatinya untukku dan mengggantikan hatiku yang baru, aku butuh transplantasi hati baru saat ini , aku butuh hati baru untuk mampu berdiri, aku masi tergeletak di pinggir jalan yang berongga, kumuh, berlendir, dan kotor.
berharap dia kembali?? Tidak AKU SUDAH JIJIK UNTUK MELIHATNYA, AKU SUDA TAK SUDI MELIHATNYA.
Aku ingin membunuhnya jika aku mampu , aku ingin menghantamkan kepalanya ke tembok baja , hingga keluar semua organ yang ada di kepalanya, aku ingin menabraknya dengan truk pengangkut mobil dan melindasnya dengan montik penghalus jalan. AKU MEMBENCINYA!!!!! AKU BENAR BENAR MEMBENCINYA!! Aku menyesal bertemu dengannya, aku menyesal mencintainya, aku menyesal bersamanya , aku MENYESAL ….
Bagaimana bisa aku mencintai seorang bajingan sepertinya?Bagaimana bisa aku mampu mempertaruhkan semua kebahagiaanku untuknya? Bagaimana bisa aku buta selama ini.Jika Tuhan memang memberi sesuatu yang luar biasa di sini ,aku menginginkannya  sekarang, aku menginginkan secapatnya, aku ingin segera, aku ingin segera menikmati secerca yang aku punya, secerca cahaya yang aku bisa. Mengembangkan senyum yang aku punya, menikmati hidupku yang tersisa.
bagaimana aku menyia nyiakan hidupku selama ini untuk seorang yang bangsat dan tidak bermatabat seperti itu , bagaimana bisa aku mempertahankan seorang adam yang tak penah mengerti hati hawanya, bagaimana bisa aku mencintai seorang manusia yang tak mampu untuk menjaga hatinya. Aku terlalu memakai  rasa daripada logika. Sebenarnya aku tau , jika rasaku yang membutakanku, jika rasaku selalu membelokkan pikiranku, padahal logika , logikaku selalu benar , logika ku selalu tepat , tapi tak penah ku pedulikan, tak penah ku hiraukan. Bodohkan?? Memang …..aku memang selalu bodoh dan suka sekali di bodohi seperti ini. Luapan emosi yang tak penah di mengerti , luapan cerita yang tak penah di tampung.  Harus bagaimana dan sperti apa aku meringannkannya, jika ku pendam , akan menjadi bom yang akan meledak sewaktu- waktu , atau  memacahkan semua apa yang ada disekitarnya, hatiku tak sanggup memendamnya, benci yang menumpuk di hatiku
Ingin memendarkan sedikit benci itu , ingin sedikit saja melonggarkan dadaku dengan semua keburukan yang telah kau lakukan denganku. Tapi aku belum mampu…. , memori itu terpatri dan menjadi kenangan terpait dalam sejarah hidupku, menjadi moment tergetir yang tergores dan terpapang di dalam batin dan ragaku

0 komentar:

Posting Komentar