Seperti duduk dalam kursi pesakitan yang merajam seluruh tubuhku, aku mendera dalam kehinaan dan kecacatan yang kau tunjukkan kepadaku. aku selalu mengerti dengan apa yang kau rasakan , aku juga mengerti dengan seberapa sakit, dan airmata yang kau tumpahkan hanya untuk dia , dia yang sekarang duduk manis disampingku, melingkarkan tangannya dipinggangku , dan mendekap tubuhku. seperti dulu dia mendekapmu,dulu .... mungkin sama sepertimu , iya kan?harus berapa kali aku meminta maaf kepadamu, bukan aku , aku merasa aku tidak menjadi seorang tersangka dalam cerita. tapi aku mewakilinya atas nama cinta, iya atas nama cinta kami berdua. mungkin omongkosong jika kau membacanya. apalagi aku berbicara tentang cinta, karena cinta sebenarnya tidak akan membunuh cinta yang lainnya. tapi bisa kah kau mengerti dengan posisi kami berdua? iya .. tak ku pungkiri jika dia sangat mencintaimu seutuhnya, aku juga mengakui jika aku tak akan mampu mengganti posisimu dihatinya. aku mengerti ... aku juga sangat memahami. tapi setidaknya jangan pandang kami sebagai tersangka yang menyakitimu, dan memasungmu secara paksa. ini tentang ketertarikan dan kenyaman untuk menjalani sebuah hubungan. bukankah kita sudah sama sama dewasa dan mengerti tentang arti kehidupan yang sebenarnya? aku rasa kau jauh jauh lebih mengerti daripada aku.apa lagi kau sangat memahami tentang kekasihku yang baru saja ku miliki.
aku tidak sedang menertawakanmu dan bahagia diatas nisan kederaan yang sedang bertabur bunga basah. seperti kematian beberapa hari lalu, tapi aku membuat pesta pernikahan diatas isak tangismu yang menderu. tidak ... sebenarnya aku tidak setega itu. aku sangat menghargaimu sebagai wanita masa lalu yang pernah membuatnya bahagia, pernah merajut asa bersama. sebenarnya aku iri denganmu yang menjadi wanita terbaiknya dalam kurun waktu yang lama, iya aku sangat tidak menyukainya, tapi bukankah manusia harus merelakannya? menerima dengan lapang dada dan menghargai semua yang menjadi masa lalu atau masa depannya? aku hanya ingin belajar dewasa bersamanya. dia memang pria yang berbeda dari yang lainnya. sepertinya kau juga sama , tak merelakannya untuk menjadi milikku saat ini. maaf jika kemenanganku atas dirinya menjadi beban dan luka yang berada di lubuk hatimu paling dalam. tidak ... aku tidak akan memaksanya untuk melupakanmu, aku tidak akan memaksanya mengubah predikat wanita terbaik itu menjadi miliku, tidak ... aku tidak seserakah itu untuk memiliknya sepenuhnya. biarkan memorimu bersamanya menjadi kenangan tak terlupakan yang tersimpan dalam folder otaknya. menjadi kenangan indah yang tak akan pernah tergantikan seumur hidupnya. dia sangat mengenalmu, memahamimu, dan ingat satu persatu aksara yang pernah kau ucapkan kepadanya, bukankah dia kekasih terbaikmu? aku rasa begitu, kau pasti menertawakanku karena betapa beruntungnya aku mendapatkannya darimu, aku juga merasa begitu. tak sengaja jika apa yang aku lakukan dalam pengungkapan rasa bahagiaku melukai seujung kuku dan menggoreskan bekas luka yang menganga. maaf ... sepenggal kata itu yang mampu ku ucapkan kepadamu. tapi percayalah jika setidaknya kau , tetap mengisi ruang hatinya yang terdalam. rasanya cintanya kepadamu masi tersimpan erat dalam kemasan cantik yang ada dihatinya. dan aku sangat merasakannya. aku tidak akan menghapusnya, percayalah ,.. dia tak serta merta meninggalkanmu, atau berpaling darimu, dia masi bersamamu, dia masi menjadi milikmu, seutuhnya, hatinya, fikirannya, dan tubuhnya, dia masi menjadi milikmu.. . .
harus berapa kali lagi ku bilang jika kau berntung memilikinya? menghargai , menghormati dan mencintaimu sepenuhnya.. . sekali lagi... maafkn aku yang telah menyakitimu... tapi percayalah jika dia masi bersamamu ...
harus berapa kali lagi ku bilang jika kau berntung memilikinya? menghargai , menghormati dan mencintaimu sepenuhnya.. . sekali lagi... maafkn aku yang telah menyakitimu... tapi percayalah jika dia masi bersamamu ...
0 komentar:
Posting Komentar