aku masih duduk tenang di bangku jati yang aku temu di sebuah taman , aku sedang memandang anak kecil memakai jilbab merah sedang bermain dengan ayahnya , riang sekali ... seperti tak ada beban di hatinya , tertawanya lepas, menaiki anak tangga perosotan berwarna kuning , kontras sekali dengan baju yang dia kenakan . matanya yang bundar hitam , hidung mungilnya , pipinya yang merah merona itu .... membuatku teringat masa kecil yang entah kapan aku pernah melaluinya. ada terbesit dalam hati kapan aku bisa kembali ke masa itu , kemasa dimana aku menjadi dirinya .... aahhh... tapi kurasa aku sudah terlalu tua untuk melakukannya , atau bahkan merasakannya.
" mamaaah..... ." teriaknya dengan senyum lebar dan tertawa yang tak bisa dia bendung.
aku tersenyum lebar untuknya...dan melambaikan tangan seakan - akan kami telah lama tidak berjumpa. Dia anakku , Zuyyina , umur 23 bulan tepat bulan ini , september 2 tahun lalu , aku sedang merencanakan pernikahan, sedangkan sekarang , aku sudah memiliki keluarga kecil yang indah yang menjadi impianku selama ini . seperti ceritaku , aku tumbuh menjadi wanita dewasa , umurku 26 tahun , dan bagi kalian yang sudah membaca isi ceritaku , aku sekarang baik baik saja , sampai blogku sudah tak pernah ku kunjungi. sudah mati suri , terkadang malah lupa bahwa aku masih memiliki peti harta karun kenangan yang tak akan hilang di telan virus memori ingatan.
ketika aku membukanya , aku lupa bahwa ada beberapa cerita yang terkadang banyak sekali keinginanku yang menjadi kenyataan. dan ini ... nyawa kedua bangkit dari kematian surinya.
" kenapa? masih melamun tentang apa?" kata laki laki dengan jenggot tipis itu duduk di sebelahku
" tidak ... aku hanya masih tidak menyangka bahwa kita di takdirkan untuk bersama."kataku sambil memandang polah tingkah zuyyinaku yang jatuh bangun sembari tertawa geli , menaiki anak tangga yang tidak begitu tinggi.
"bukankah sudah telambat untuk menyadari bahwa kita sudah hidup bersama selama 2thn ini? bukankah sudah terlambat untuk menyadari bahwa jika kita ingat apa saja yang kita lalu selama 2thn ini? ."
aku hanya tersenyum , tak mampu menjawab iya atau tidak ketika pertanyaan itu terlontarkan . karena meski baru 2thn kami bersama , tapi seperti sudah seribu tahun kita hidup bersama , karena sudah sangat banyak , bahkan terlalu banyak hal yang sudah kita lalui bersama. tangis dan tawa kami berdua memang tidak mampu untuk ditebus dengan apapun.
merawat zuyyinaku yang tumbuh menjadi anak yang bahagia saja itu sudah cukup. merawatnya menjadi anak yang mempunyai orang tua lengkap, bahagia dan harmonis , itu sudah lebih dari cukup untuk menebus cita - cita yang tidak tercapai untukku. tak ada hal yang paling indah selain menjadikan zuyku sebagai anak yang paling beruntung memiliki orang seperti kami. untukmu ... zuyyinaku ... mamah berharap engkau akan menjadi wanita yang paling sempurna untuk mamah dan papah.
" mamaaah..... ." teriaknya dengan senyum lebar dan tertawa yang tak bisa dia bendung.
aku tersenyum lebar untuknya...dan melambaikan tangan seakan - akan kami telah lama tidak berjumpa. Dia anakku , Zuyyina , umur 23 bulan tepat bulan ini , september 2 tahun lalu , aku sedang merencanakan pernikahan, sedangkan sekarang , aku sudah memiliki keluarga kecil yang indah yang menjadi impianku selama ini . seperti ceritaku , aku tumbuh menjadi wanita dewasa , umurku 26 tahun , dan bagi kalian yang sudah membaca isi ceritaku , aku sekarang baik baik saja , sampai blogku sudah tak pernah ku kunjungi. sudah mati suri , terkadang malah lupa bahwa aku masih memiliki peti harta karun kenangan yang tak akan hilang di telan virus memori ingatan.
ketika aku membukanya , aku lupa bahwa ada beberapa cerita yang terkadang banyak sekali keinginanku yang menjadi kenyataan. dan ini ... nyawa kedua bangkit dari kematian surinya.
" kenapa? masih melamun tentang apa?" kata laki laki dengan jenggot tipis itu duduk di sebelahku
" tidak ... aku hanya masih tidak menyangka bahwa kita di takdirkan untuk bersama."kataku sambil memandang polah tingkah zuyyinaku yang jatuh bangun sembari tertawa geli , menaiki anak tangga yang tidak begitu tinggi.
"bukankah sudah telambat untuk menyadari bahwa kita sudah hidup bersama selama 2thn ini? bukankah sudah terlambat untuk menyadari bahwa jika kita ingat apa saja yang kita lalu selama 2thn ini? ."
aku hanya tersenyum , tak mampu menjawab iya atau tidak ketika pertanyaan itu terlontarkan . karena meski baru 2thn kami bersama , tapi seperti sudah seribu tahun kita hidup bersama , karena sudah sangat banyak , bahkan terlalu banyak hal yang sudah kita lalui bersama. tangis dan tawa kami berdua memang tidak mampu untuk ditebus dengan apapun.
merawat zuyyinaku yang tumbuh menjadi anak yang bahagia saja itu sudah cukup. merawatnya menjadi anak yang mempunyai orang tua lengkap, bahagia dan harmonis , itu sudah lebih dari cukup untuk menebus cita - cita yang tidak tercapai untukku. tak ada hal yang paling indah selain menjadikan zuyku sebagai anak yang paling beruntung memiliki orang seperti kami. untukmu ... zuyyinaku ... mamah berharap engkau akan menjadi wanita yang paling sempurna untuk mamah dan papah.
0 komentar:
Posting Komentar