Desir ombaknya riuh....
Dawainya mengalun dalam nada nada seriosa ...
Anggun dan tak bernyawa...
Hanya raga tak berupa....
Hanya rima tak bersuara ...
Bahagia ??
Kurasa iya ....Tapi sepi ...
Dimana duri duri itu meracuni...
Dimana tiang tiang itu telah lelah untuk berdiri,...
Dimana tembok tembok kokoh itu berlumut ...
Jendela kayu jati tua telah lapuk ...
Termakan oleh gigi rayap yang tak pernah bernegoisasi ...
Memamah serat serat coklat yang merekat ...
Kini berubah menjadi pucat ...
Bunga mawar yang merah merekah itu...
Sekarang layu ...
Pesonanya pudar dengan perlahan ...
Ranum harumnya tak sepadan dengan melati ...
Kharismanya tak akan mampu secantik dewi sri ...
Jingga ... jingga dalam jiwa ...
Yang enggan untuk bangkit dan terungkit ...
Lenyap dalam nestapa ..
dan lebur menjadi satu satu nitron yang berabu ..... dan .... membeku
Dawainya mengalun dalam nada nada seriosa ...
Anggun dan tak bernyawa...
Hanya raga tak berupa....
Hanya rima tak bersuara ...
Bahagia ??
Kurasa iya ....Tapi sepi ...
Dimana duri duri itu meracuni...
Dimana tiang tiang itu telah lelah untuk berdiri,...
Dimana tembok tembok kokoh itu berlumut ...
Jendela kayu jati tua telah lapuk ...
Termakan oleh gigi rayap yang tak pernah bernegoisasi ...
Memamah serat serat coklat yang merekat ...
Kini berubah menjadi pucat ...
Bunga mawar yang merah merekah itu...
Sekarang layu ...
Pesonanya pudar dengan perlahan ...
Ranum harumnya tak sepadan dengan melati ...
Kharismanya tak akan mampu secantik dewi sri ...
Jingga ... jingga dalam jiwa ...
Yang enggan untuk bangkit dan terungkit ...
Lenyap dalam nestapa ..
dan lebur menjadi satu satu nitron yang berabu ..... dan .... membeku
0 komentar:
Posting Komentar