RSS

NAMAKU RA Part I


Kali ini ku buka mataku dan menyadari bahwa aku tertidur di jalan yang sepi nan gelap, dengan tubuh ringan yang ku bawa, aku menyadari sudah terlalu malam untuk berjalan sendirian di jalan ,tak biasanya aku berpergian ba’da isya seperti ini,tak biasanya juga aku berjalan kaki, tapi memang hari ini aku berjalan, sembari jalan kaki ku ingat , aku dari mana , atau mau kemana, namun aku sulit untuk mengingatnya. Ku niatkan untuk pulang ke rumah.
kumelewati gang mushola, rumah urutan kedua dari ujung , bercat warna coklat muda dan sedikit agak memudar, 2 pohon mangga sedang yang merindangkan, tenda berwarna hitam terpasang di pelataran rumah  ku masuk dengan ragu,  suara sayup – sayup semakin keras , kurang paham yang diucapkan namun mereka benar benar serempak dan di lagukan dengan suara qiroat yang melantun merdu di telingaku, hingga membuat hatiku terasa nyaman dan tenang mendengarnya. Aku heran ada acara apa dirumah?biasanya jika ada acara mamah , selalu memberitahuku .
aku memasuki teras berubin warna merah , ku lihat tamu tamu dengan berbaju koko dan sarung lengkap dengan kopyah dikepala, yasinan kalo orang bilang , aku tersentak , siapa yang meninggal? Tak biasanya mamah mengadakan yasinan sedadakan ini, bukankah eyang sudah lama sekali meninggal , lalu siapa yang diyasinkan? aku berjalan dan sekiranya ingin ku salami mereka , tapi aku enggan , mereka benar benar khusyuk membaca yasin, sampai sampai seperti tak sadar kehadiranku.
aku masuk ke dalam rumah bermaksud mencari mamah , ku lihat mbak tidur di depan tv meringkuk dengan baju berwarna hitam , mas dikamar menemani keponakanku tercinta tidur, aku merasa seharian tak menggendongnya, aku rindu dengannya. Tapi ku urungkan , aku belum mandi , nanti saja stelah ku temui mamah. Aku mencari sosok seorang wanita paruh baya yang begitu aku cintai , ku cari di dapur tak ada ,hanya orang orang yang ikut membantu acara yasinan , ku cari di ruang makan juga tak ada, aku cari di kamar mamah , mungkin mamah sedang tiduran  namun juga tak ada, lalu ku dengar suara isak tangis tertahan di dalam kamarku , aku bergegas menuju kamarku , ku masuki ruang yang berwarna ungu itu , dan kulihat wanita yang ku cari sedang duduk pinggir ranjang kamarku dengan mendekap sesuatu ,
“ maah ….” Aku panggil lirih , namun mamah tak menjawab, mata mamah sembab, airmatanya tak pernah berhenti keluar dari pelupuk matanya,memandang sayu foto yang ada di tangannya,foto siapa sampai mamah kacau seperti ini? Papah? Sebegitu cintakah mamah dengan papah sampai belum ikhlas merelakan dia pergi? ku hampiri dengan ragu,
“maah …” aku panggil sekali lagi , mamah tak menjawab, spertinya memang tak dengar.
ku duduk di sebelahnya , aku masi penasaran foto siapa yang ada di dekap dadanya, isak tangisnya semakin tertahan , airmatanya mengucur deras dengan penuh kepedihan yang tertahan.
“maah… mamah kenapa?” tanyaku sampai aku tak tahan ikut menangis melihat keadaannya.
lagi lagi tak ada jawaban, mamah terus dan terus menangis.ku putuskan untuk diam dan menunggu mamah mau bercerita denganku. Mungkin mamah ingin tenang , sejenak ku pandangi kamarku , nuansa ungu yang membuatnya sendu, korden, sprai, perabotan serba ungu. Rindu … ada perasaan rindu dengan suasana ini , tapi ku coba ingat lagi , kemana aku seharian ini, tak ada jadwal kuliah , apa aku pergi dengan kekasihku hari ini? Ah tidak .. akhir akhir ini dia sedang sibuk , dan kalau tidak salah ingat , aku bertengkar hebat dengannya.tak mungkin aku pergi ke jogja untuk menemuinya.
mamah sudah mulai tenang, perlahan mamah membuka figura foto itu,tatapannya sayu.. dibelainya sperti membelai seorang bayi dengan penuh kasih sayang, ku mencoba melihatnya julurkan kepalaku, dan ...
"MasyaAllah ..." ternyata fotoku ... ada apa? kenapa mamah mendekap fotoku?
"mah ... aku ra mah ... aku disini .. lihat aku mah .. aku ada ... "
mamah semakin menangis .. seperti mendengarku tapi tak menatapku , ku coba menyentuhnya tapi tak bisa, aku ingin mendekapnya tapi aku tak bisa , ada apa denganku? apa yang terjadi denganku
"maah .. aku ra .. mah .. anakmu disini mahh . . " ku putar badanku mengikuti arah pandangan mamah, agar mamah melihatku,
demi apapun aku tak mengerti dengan kondisiku saat ini, aku keluar kamar.ku hampiri mbak tidur meringkuk di depan tv , mbak sedang menangis dengan memeluk boneka doki kesayanganku , "mbak ... aku ra mbak , aku disini, sapa yang meninggal mbak?sapa ? " aku semakin parau ... aku semakin tak bisa mengkontrol diriku, aku berusaha memeluk mbak , mencubitnya dan bagaimanapun caranya agar mbak melihatku , tapi tak bisa , tanganku tak menyentuhnya. aku semakin tak mengerti ada apa denganku, ada apa dengan tubuhku, kenapa aku ditangisi? kenapa aku tak ada yang mau peduli...

0 komentar:

Posting Komentar