3hari ini memang aku sedang memikirkanmu, setiap tidurku, setiapku membuka mataku, setiap melakukan aktivitasku , kau selalu ada ... entah duduk, entah berjalan, entah sedang melantunkan gitarmu itu. tapi memang kau selalu ada. selalu hadir , memberi senyum setiap wajah senduku, menaburkan serbuk anti septik di dalam lukaku, membalutnya, dan hingga akhirnya sampai semuanya tertutup secara perlahan, setiap jahitan , setiap benang yang kau rendakan permili mili diatas kulitku. hingga semuanya tertutup rapat, tak ada luka, tak ada darah yang menganga , tak ada rintihan , tak ada jeritan. hanya senyuman, kelegaan, dan keceriaan dalam hidupku, sampai sekarang.
setiap akhir pekan , ku tunggu , karena kau akan datang ,membersihkan lukaku, dan menggantikan perban untuk lukaku dengan perban yang baru, mengganti jahitannya dengan benang yang baru dan memeriksa , apakah masi menganga atau baik baik saja.meski kau tak mengatakannya, aku atau, setiap bertemu denganku, kau ingin bertanya apa aku baik baik saja?
iya ... sekarang aku suda baik baik saja,. lukanya suda sembuh, jahitannya suda membaik. tak usah khawatir, aku baik baik saja. ..,
hari ini , aku menemuimu ... sebenarnya aku ingin berkata, jangan pergi dariku ... jangan biarkan aku berjalan sendiri, disaat saat seperti ini , jangan redupkan lampu yang telah kau pajang di kamarku.... jangan ... aku tak ingin gelap... aku tak bisa jika gelap.... tapi sepertinya , kau ingin mengalihkan lampunya kekamar yang lain, bukan untuku...bukan untuku seperti dulu , kau hanya meminjamkannya kepadaku.
dan aku sudah mengembalikannya.aku tak ingin memaksamu untuk tinggal bersamaku, tapi kau tak bersamaku, aku tak ingin memaksamu untuk tetap merawatku tapi kau tak ingin merawatku. aku tau ... aku mengoceh seperti apapun kau tak akan membacanya , kau paling tak suka jika harus membaca semua kata kataku, terlalu panjang , dan bukan hobbimu, iya kan?
tak kuasa aku untuk berterimakasih banyak kepadamu, tak kuasa aku memandang wajahmu, aku tak bisa ...entah bagaimana aku harus membalas semua kebaikanmu itu, yang telah mengulurkan tanganmu untuku, memapah tubuhku , menyembuhkan lukaku, dan merenda senyum di bibirku.
aku kehilangan ... aku kehilangan sesuatu di dalam hidupku... kehilangan senyum yang tak lagi ada , kehilangan kebebasan yang pernah ku nikmati ... kebahagiaan yang kudapatkan sebelumnya. tapi aku rasa akan berakhir waktunya ... akan pergi dengan sedirinya ... tak akan ada lagi ...
aku hanya ingin menunggumu .. hingga kau menyapaku kembali, datang kepadaku lagi, menceritakan hari harimu lagi, dan duduk disampingku lagi. terimakasih atas semua yang kau lakukan , terimakasih atas semua kebahagiaan yang luar biasa , tak lupa ... terimakasih atas sendal jepitnya, aku sangat menyukainya. terima kasih telah memerendakan senyum yang luar biasa. untukmu ... perenda senyum dalam hidupku :)
hari ini , aku menemuimu ... sebenarnya aku ingin berkata, jangan pergi dariku ... jangan biarkan aku berjalan sendiri, disaat saat seperti ini , jangan redupkan lampu yang telah kau pajang di kamarku.... jangan ... aku tak ingin gelap... aku tak bisa jika gelap.... tapi sepertinya , kau ingin mengalihkan lampunya kekamar yang lain, bukan untuku...bukan untuku seperti dulu , kau hanya meminjamkannya kepadaku.
dan aku sudah mengembalikannya.aku tak ingin memaksamu untuk tinggal bersamaku, tapi kau tak bersamaku, aku tak ingin memaksamu untuk tetap merawatku tapi kau tak ingin merawatku. aku tau ... aku mengoceh seperti apapun kau tak akan membacanya , kau paling tak suka jika harus membaca semua kata kataku, terlalu panjang , dan bukan hobbimu, iya kan?
tak kuasa aku untuk berterimakasih banyak kepadamu, tak kuasa aku memandang wajahmu, aku tak bisa ...entah bagaimana aku harus membalas semua kebaikanmu itu, yang telah mengulurkan tanganmu untuku, memapah tubuhku , menyembuhkan lukaku, dan merenda senyum di bibirku.
aku kehilangan ... aku kehilangan sesuatu di dalam hidupku... kehilangan senyum yang tak lagi ada , kehilangan kebebasan yang pernah ku nikmati ... kebahagiaan yang kudapatkan sebelumnya. tapi aku rasa akan berakhir waktunya ... akan pergi dengan sedirinya ... tak akan ada lagi ...
aku hanya ingin menunggumu .. hingga kau menyapaku kembali, datang kepadaku lagi, menceritakan hari harimu lagi, dan duduk disampingku lagi. terimakasih atas semua yang kau lakukan , terimakasih atas semua kebahagiaan yang luar biasa , tak lupa ... terimakasih atas sendal jepitnya, aku sangat menyukainya. terima kasih telah memerendakan senyum yang luar biasa. untukmu ... perenda senyum dalam hidupku :)
0 komentar:
Posting Komentar