RSS

KETIKA HAWA MENEMUI ADAMNYA

aku kembali ke kota surakarta , meski aku tak mau pergi kesana untuk kesekian kalinya, namun aku harus datang lagi sekarang , dengan keharusan dan kedukaan keluargaku yang kehilangan anggotanya, aku kembali ke tempat yang sama , rumah yang ku kunjungi beberapa bulan yang lalu, dengan perasaan yang sama , dengan duka yang sama dengan anggota yang sama , bedanya mbak juga ikut dalam perjalanan ini, rasa perih suda tak ada ketika aku melewati jalannya, aku juga suda tak berangan dengan masa lalu yang karam, suda ku tutup rapat rapat dan ku pendam dalam dalam. menatap jalan Gang Rajawali daerah sukoharjo. ramai dengan orang orang yang berlalu lalang dengan memakai baju berwarna hitam, tapi disatu sisi sepi tak ada suara, hanya bisikan bisikan yang tertahan di telinga, aku memasuki rumah duka dengan mengekor di belakang mamah, aku menatap tamu dan menyalaminya satu persatu , aku di beri sapu tangan berwarna ungu dan satu permen yang mungkin bisa memantu menghilangkan jemu. aku menyalami pakde, om, tante, mbak dan mas ... hanya bersalaman , dan berlalu masuk kedalam,tangis mamah suda pecah dan menderu di dalam, aku tak kuasa  melangkahkan kaki kedalam ruangan, yang pernah ku lakukan beberapa bulan yang lalu ketika suami beliau tidak ada juga dan sekarang beliau, eyang putri menyusulnya, mataku  menatap jasad yang kukunjungi beberapa hari lalu kini terbujur kaku , tanpa infus ditanganya, tanpa jarit yang membalut tubuhnya, dan tak ada alat bantu pernafasan yang tercekat di tenggorokannya. aku merasa lega, rasanya sesak nafasku hilang ketika aku melihat beliau sudah tidak dengan alat - alat yang menyiksanya. harum tubuhnya masi kurasakan ketika aku mencium kedua tangannya saat itu, aku berkata " Ajeng minta maaf, atas kesalahan ajeng eyang"dan meski ia tak sadar akan kedatanganku , aku melihat airmata bening menetes di pelupuk matanya, aku tak sanggup membendung air bah yang mengalir di mataku ketika aku membayangkan sosok yang ku pandang sekarang suda terbang dengan malaikat izroil dan meninggalkan dunia yang tak ada benarnya. ku pandangi wajahnya , aku semakin tak berdaya, melihat wajah pucat , lelah dan pasrah namun bahagia, entahlah ... tapi memang seperti itu adanya, bahagia bertemu dengan belahan jiwanya. aku diam berlutut samping peti dan menahan isak tangis yang tertahan, aku baca doa sebisanya aku meminta agar Allah mengampuni segala dosa dan diterima disisiNya, aku mundur dan rubah posisiku duduku, aku menatap kaku kursi roda yang ada di sampingku, aku masi ingat  beberapa bulan lalu beliau masi memakainya untuk menunggu dan mengantar belahan jiwanya kesurga, tapi kini ... eyang putri suda bertemu dengan pangerannya, belahan jiwa yang suda menantinya di surga, saat ini, eyang putri sudah bersama presidennya , meninggalkan negaranya dan menjalani hidup selamanya, tetesan air mata yang tak pernah berhenti semenjak kepergiannya, rindu yang tak pernah terobati , dan igauan yang menyesakan hati , kini suda tiada lagi, mereka hidup abadi... bersama .. dan tak ada lagi yang mampu memisahkan mereka. ku hapus airmataku dan mencoba untuk menenangkan hatiku. tak ada yang perlu di tangisi, ini adalah kebahagiaan eyang putri yang terpendam dalam hati. lebih baik aku merelakannya untuk belahan jiwanya, daripada tersiksa didunia dengan alat alat yang terpasang di tubuhnya. ini kah yang di namakan cintasejati? cinta yang habis termakan usia , cinta yang hanya maut memishkannya? cinta yang hanya ada satu satunya di dunia? aku masi saja berharap sperti mereka. aku ingin sperti mereka yang benar benar setia hingga akhir hayatnya. menhabiskan waktu bersama , hingga menghadap sang Penciptapun sekarang bersdua, memang benar jika mencinta dengan tulus akan bebuah bahagia. nahkoda dan asistennya sekarang telah gugur dalam perang yang melawan badai yang menggempur , dan mengikis habis kapalnya. tapi  awak kapalnya suda terselamatkan dengan sekoci yang mereka buat sendiri ,  memperjuangkannya dan memilih pelabuhan yang mereka inginni. betapa indahnya jika semua pasangan di dunia ini... mampu menjaga pernikahannya, menjaga kesucian cintanya sampai mati. ... 
aku menghela nafas panjang lalu menata roncean bunga melati, mawar dan pandan di keranda ...selamat jalan eyang putri, salamkan salamku untuk eyang kakung yang sekarang suda disisi, doakan cucumu ini, agar dapat menuruni dan mewarisi, cerita cinta kalian yang abadi.

0 komentar:

Posting Komentar