Dia duduk termangu dalam tumpuan lutut yang berbalut kain hijau tuanya
Mata sayunya menatap barisan semut yang ada dihadapnya
Wajah sembabnya masi terlukis dalam garis garis muda
Bibirnya masi terkatup dan menggigil menahan sesak yang tertahan di kelopak mata
Air bah itu menggelumbung dalam bendungannya
Roboh dengan semu merah jambu yang membiru
Aku menatapnya
Duduk disampingnya dan membelai rambutnya
Kenapa? tanyaku kepadanya
Dia diam dan masi meremas dalam kemeja putihnya yang berwarna kecoklatan
Sakit?
Dia menggelengkan kepala
Tidak bawa uang jajan?
Dia menggelengkan kepala
Uangnya hilang?
Dia menggelengkan kepala
Lalu kenapa?
Aku ingin melihat surga bu ....
Mata sayunya menatap barisan semut yang ada dihadapnya
Wajah sembabnya masi terlukis dalam garis garis muda
Bibirnya masi terkatup dan menggigil menahan sesak yang tertahan di kelopak mata
Air bah itu menggelumbung dalam bendungannya
Roboh dengan semu merah jambu yang membiru
Aku menatapnya
Duduk disampingnya dan membelai rambutnya
Kenapa? tanyaku kepadanya
Dia diam dan masi meremas dalam kemeja putihnya yang berwarna kecoklatan
Sakit?
Dia menggelengkan kepala
Tidak bawa uang jajan?
Dia menggelengkan kepala
Uangnya hilang?
Dia menggelengkan kepala
Lalu kenapa?
Aku ingin melihat surga bu ....
0 komentar:
Posting Komentar