Dalam temaram malam yang kelam,
Aku duduk dalam sepi
Menatap jendela kamar yang bertirai keunguan
Masih saja aku memeluk teman malamku dan memndang kosong langit yang kelabu ,
Menunggu hujan datang membasahi sela sela tanah dalam halaman samping rumah
Memandang wajahmu yang semenjak sore menggangu kornea mataku,
Membayangkan aroma tubuhmu yang masi melekat erat dalam sekujur tubuhku,
Menikmati setiap jengkal sentuhan tanganmu yang menyentuh kulit ariku,
Impianku terwujud dalam sebuah adegan yang tak kusangka terealisasi jadi nyata
Kau busur panah yang melesat cepat yang menacapkan panahnya tepat dalam hatiku
Kini kau cabut secara perlahan tanpa kau permisi untuk siap tidaknya aku menerimanya,
Tapi sudah ku duga , jika busurnya akan lepas dengan sendirinya,
Tanpa aku memintanya,
Tanpa aku mengerang menangis dan menolaknya,
Biarkan saja apa yang aku rasakan Ini terakhir manjadi miliku,
Kusimpan dalam sebuah peti yang ku kunci rapat rapat tanpa ada yang tau siapa kau sebenarnya penghuni relung hatiku yang paling dalam ,
Kau sudah terpatri dalam diriku , yang tak akan terganti mesti dunia sudah berganti dengan beberapa dewi,
Kau tak akan terganti dengan berjuta peri yang mampu mengobati ,
Aku mencintaimu dengan segenap jiwaku, kau membangkitkan rasaku yang telah hilang dan tenggelam beberapa waktu silam,
Setelah ku putuskan ku sudahi tulisan buku diariku, setelah ku sudah keinginanku memilikimu,
Tapi aku bahagia, dengan membuatku menjadi miliku seutuhnya meski hanya beberapa jam ,
Meski beberapa menit,dan sepersekian detik, tapi setidaknya kau pernah menjadi arjuna dalam hidupku, kau pernah menjadi rama bagiku, Terimakasih untukmu, yang telah memberi kesempatan untukku :)
Aku duduk dalam sepi
Menatap jendela kamar yang bertirai keunguan
Masih saja aku memeluk teman malamku dan memndang kosong langit yang kelabu ,
Menunggu hujan datang membasahi sela sela tanah dalam halaman samping rumah
Memandang wajahmu yang semenjak sore menggangu kornea mataku,
Membayangkan aroma tubuhmu yang masi melekat erat dalam sekujur tubuhku,
Menikmati setiap jengkal sentuhan tanganmu yang menyentuh kulit ariku,
Impianku terwujud dalam sebuah adegan yang tak kusangka terealisasi jadi nyata
Kau busur panah yang melesat cepat yang menacapkan panahnya tepat dalam hatiku
Kini kau cabut secara perlahan tanpa kau permisi untuk siap tidaknya aku menerimanya,
Tapi sudah ku duga , jika busurnya akan lepas dengan sendirinya,
Tanpa aku memintanya,
Tanpa aku mengerang menangis dan menolaknya,
Biarkan saja apa yang aku rasakan Ini terakhir manjadi miliku,
Kusimpan dalam sebuah peti yang ku kunci rapat rapat tanpa ada yang tau siapa kau sebenarnya penghuni relung hatiku yang paling dalam ,
Kau sudah terpatri dalam diriku , yang tak akan terganti mesti dunia sudah berganti dengan beberapa dewi,
Kau tak akan terganti dengan berjuta peri yang mampu mengobati ,
Aku mencintaimu dengan segenap jiwaku, kau membangkitkan rasaku yang telah hilang dan tenggelam beberapa waktu silam,
Setelah ku putuskan ku sudahi tulisan buku diariku, setelah ku sudah keinginanku memilikimu,
Tapi aku bahagia, dengan membuatku menjadi miliku seutuhnya meski hanya beberapa jam ,
Meski beberapa menit,dan sepersekian detik, tapi setidaknya kau pernah menjadi arjuna dalam hidupku, kau pernah menjadi rama bagiku, Terimakasih untukmu, yang telah memberi kesempatan untukku :)
1 komentar:
wah..puisinya bagus....pasti sedang bahagia,, ^.^
Posting Komentar