" sudah lama?menunggu?" sapanya dengansuara khas yang tak penah hilang dari ingatanku. dengan kaos ungu merk nevada celana kain hitam jaket hitam serta potongan rambut rapi sembari memeluk pinggangku dari belakang.
" ah ... tidak ... " jawabku canggung dengan mencium aroma khas tubuhnya itu.
"tadi masi macet jalannya, biasa ada halangan dijalan, maafkan aku ya" katanya sambil berbisik di telingaku sebelah kanan.
"tak ada kata yang harus di maafkan , jika aku harus menunggumu pulang" kataku sembari memotong wortel dan sayuran untuk makan malamnya.entahlah memasak masakan untuk dia pulang adalah kebiasaanku semenjak aku menikah dengannya. aku suka dia makan dirumah daripada kami harus berdingin dingin ria duduk makan di pinggir jalan. meski kami menikah dengan keadaan yang sangat sederhana , tapi aku merasa bahagia.ini yang aku cari selama ini. memandanginya ketika makan, menjadi hobbyku juga saat ini, memandangi wajahnya yang dengan goresan halus kelaki - lakian yang tak pernah ku temui di laki - laki manapun. bibirnya yang membuatku rindu ketika tidak menyentuh kulit ariku. ya Tuhan .. terimakasih telah memberi laki - laki sepertinya untukku. hanya bait kata itu yang mampu ku katakan.
"kamu ndak makan dek?" tanyanya mesra memandangku
"melihat mas makan saja rasanya aku sudah kenyang" kataku sembari tersenyum manja di depannya
"kau ini, paling pintar menggombaliku dengan kata - katamu itu" jawabnya dengan senyum tersipu.
" kalau mas tau ... mungkin aku akan kena penyakit diabetes lama - lama karena memiliki suami semanis mas .hihihi" kataku sembari mencolek hidungnya
dia hanya menatapku, dan mengusap kepalaku. entah kenapa , tangannya mengusap kepalaku itu yang membuatku selalu tunduk padanya, membuatku selalu menjadi miliknya.
"bukankan , hari ini hari kamis?" tanyanya kepadaku sembari melipat sajadah usai sholat isyak berjamaah denganku?
"ha? iya hari ini hari kamis... kenapa?"tanyaku sembari melepas mukena dan melipatnya
"sayang lupa???" jawabnya sembari mengedipkan mata seperti keponakaan permpuanku ketika menginginkan coky - coky di toko sebelah .
"hihihihi"cengirku sebagai kode tau apa yang dia maksudkan. aku benar - benar mencintainya, ku lepaskan karirku yang menjadi cita - citaku hanya untuknya. untuk mengurusnya dan untuk ... calon anakku nanti... jika Allah mengamanatkannya untuk kami
.ku lepaskan seluruh pakaianku, ku lepaskan seluruh egoku untuk mengabdi kepadanya. aku menjadi seorang pelacur ketika malam pengabdianku untuknya. kupasrahkan seluruh tubuhku untuknya, iya .. untuk adam yang menjadi imamku saat ini.
" aku mencintaimu ..." katanya sembari mencium pipiku
"kau tau, aku mencintaimu sejak pertama kita bertemu ... " jawabku sembari menarik selimutku dan tidur di atas dadanya.
"eemm... boleh aku tanya sesuatu mas?" kataku sembari memainkan jemariku di hidung dan bibirnya
"katakan..." jawabnya dengan mata yang terpejam
"benarkah kau tertarik padaku sejak es lecy tea yang ku pesan dan kita mengobrol selama satu jam dulu itu?"
"memangnya ada apa?bukankah kau sudah menjadi istriku?"
"tidak ... aku hanya ingin jawabanmu, agar aku sedikit lega ..."
" haaaahh ... iya ... aku jatuh cinta jauh sebelum itu ..."
" jika aku menikah bersama orang lain apa kau tetap membiarkanku pergi?"
" jodoh tidak bisa di paksa , tak ada yang mampu memaksa, tapi buktinya kau bersamaku sekrang, bukan kah kita berjodoh?"
aku hanya tersenyum , menghela nafas , dan menguspkan kepalaku di dadanya, Tuhan ... terimakasih telah memberiku kesempatan , untuk bersamanya.
" ah ... tidak ... " jawabku canggung dengan mencium aroma khas tubuhnya itu.
"tadi masi macet jalannya, biasa ada halangan dijalan, maafkan aku ya" katanya sambil berbisik di telingaku sebelah kanan.
"tak ada kata yang harus di maafkan , jika aku harus menunggumu pulang" kataku sembari memotong wortel dan sayuran untuk makan malamnya.entahlah memasak masakan untuk dia pulang adalah kebiasaanku semenjak aku menikah dengannya. aku suka dia makan dirumah daripada kami harus berdingin dingin ria duduk makan di pinggir jalan. meski kami menikah dengan keadaan yang sangat sederhana , tapi aku merasa bahagia.ini yang aku cari selama ini. memandanginya ketika makan, menjadi hobbyku juga saat ini, memandangi wajahnya yang dengan goresan halus kelaki - lakian yang tak pernah ku temui di laki - laki manapun. bibirnya yang membuatku rindu ketika tidak menyentuh kulit ariku. ya Tuhan .. terimakasih telah memberi laki - laki sepertinya untukku. hanya bait kata itu yang mampu ku katakan.
"kamu ndak makan dek?" tanyanya mesra memandangku
"melihat mas makan saja rasanya aku sudah kenyang" kataku sembari tersenyum manja di depannya
"kau ini, paling pintar menggombaliku dengan kata - katamu itu" jawabnya dengan senyum tersipu.
" kalau mas tau ... mungkin aku akan kena penyakit diabetes lama - lama karena memiliki suami semanis mas .hihihi" kataku sembari mencolek hidungnya
dia hanya menatapku, dan mengusap kepalaku. entah kenapa , tangannya mengusap kepalaku itu yang membuatku selalu tunduk padanya, membuatku selalu menjadi miliknya.
"bukankan , hari ini hari kamis?" tanyanya kepadaku sembari melipat sajadah usai sholat isyak berjamaah denganku?
"ha? iya hari ini hari kamis... kenapa?"tanyaku sembari melepas mukena dan melipatnya
"sayang lupa???" jawabnya sembari mengedipkan mata seperti keponakaan permpuanku ketika menginginkan coky - coky di toko sebelah .
"hihihihi"cengirku sebagai kode tau apa yang dia maksudkan. aku benar - benar mencintainya, ku lepaskan karirku yang menjadi cita - citaku hanya untuknya. untuk mengurusnya dan untuk ... calon anakku nanti... jika Allah mengamanatkannya untuk kami
.ku lepaskan seluruh pakaianku, ku lepaskan seluruh egoku untuk mengabdi kepadanya. aku menjadi seorang pelacur ketika malam pengabdianku untuknya. kupasrahkan seluruh tubuhku untuknya, iya .. untuk adam yang menjadi imamku saat ini.
" aku mencintaimu ..." katanya sembari mencium pipiku
"kau tau, aku mencintaimu sejak pertama kita bertemu ... " jawabku sembari menarik selimutku dan tidur di atas dadanya.
"eemm... boleh aku tanya sesuatu mas?" kataku sembari memainkan jemariku di hidung dan bibirnya
"katakan..." jawabnya dengan mata yang terpejam
"benarkah kau tertarik padaku sejak es lecy tea yang ku pesan dan kita mengobrol selama satu jam dulu itu?"
"memangnya ada apa?bukankah kau sudah menjadi istriku?"
"tidak ... aku hanya ingin jawabanmu, agar aku sedikit lega ..."
" haaaahh ... iya ... aku jatuh cinta jauh sebelum itu ..."
" jika aku menikah bersama orang lain apa kau tetap membiarkanku pergi?"
" jodoh tidak bisa di paksa , tak ada yang mampu memaksa, tapi buktinya kau bersamaku sekrang, bukan kah kita berjodoh?"
aku hanya tersenyum , menghela nafas , dan menguspkan kepalaku di dadanya, Tuhan ... terimakasih telah memberiku kesempatan , untuk bersamanya.
0 komentar:
Posting Komentar