" ya uda deh .. terserah !!!" nah lhoh? kata kata itu kan yang paling mentok kalo kita sampein ke orang kalo kita lagi sebel?ya emang kata terserah itu lebih ke kata "lelah" dalam arti sudah lelah berbicara, sudah lelah melakukan sesuatu , sudah lelah mendengar sesuatu , ujung - ujungnya di "TERSERAH". nah ... ngomong ngomong masalah terserah ni , aku mau ngomong eh .. bukan mau membahas apa sih maksud dari kata terserah? kalo istilah bahasa baratnya sih .. " behind screen of whatever". jujur dari lubuk yang paling dalem , aku ilfil , benci , geregetan , gemes, dan pengen mukul orang yang kalo di tanya bilang "terserah". karena apa .. ya emang kayak orang yang gak punya pilihan , atau gak punya pendirian, ya istilahnya kayak air di atas daun pisang ... eh ... maaf bukan , di atas daun talas. coba bayangin kalo buat remaja- remaja yang lagi gaul sekarang ,ceritanya mau kencan terus ditanya " kita kemana?" jawabnya "terserah!" "eh kamu mau makan apa?" jawabnya "terserah", " eh enaknya kita nonton apa ya?" jawabnya "terserah" lama - lama pengen banget buang tu orang ke comberan. jadi orang gak punya semangat , gak punya pilihan , gak punyapendirian deh ... istilahnya ... ngikutttt mulu , gak penah punya inisiatif, jaman sekarang ni.. uda biasa jadi follower, maka dari itu , kita musti pintar, kreatif biar bisa jadi trensenter, asal gak kayak syahrini aja , yang kreatifnya kebablasan , sampe nyiptain gaya rambut trowongan kasablanka, trus jambul katulistiwa, truslagi bulu anti badai , tapi bukannya gak suka sama tu si princess tapi , sebagai artis, dia patut buat di acungi jempol lho, dia beda dari yang lain , artis sekarang yang berlomba- lomba bisa ngikutin artis barat, tapi kalo syahrini, tetep jadi her self :P
sekarang kembali ke kata terserah .... dari kata terserah itu sendiri, sebenarnya dari kata serah atau artinya memberikan kewenangan kepada orang lain , ya emang iya ... gak ada jeleknya, tapi kalo di ungkapakn ketika kita ngobrol serius , atau dengan frekuensi yang banyak , kan jadi gak enak juga, terus gimana ketika kita ngadepi orang yang bilang terserah?
yang pertama, lihat situasi dan kondisi , jika yang bilang itu , nenek, kakek, atau para manula yang uda gak bisa clubing yang tentu kita musti menjalankan amanat dengan baik , misalkan memilihkan gigi palsu mana yang paling bai buat si nenek dan si kakek ,
yang kedua , bila kita tau situasi dan kondisi, dan yang mngatakan kata terserah itu adalah pacar ... (pasti kalo yang baca masi muda, ini yang paling ditunggu) yang kita lakukan adalah .............................................
ya kita kembali ke yang pertama, lihat situasi dan kondisi, apa si pacar sedang sakit atau sedang marah , kalo sedang sakit , yaaa turuti aja ... kalo sedang marah ... eits .. jangan sekali kali menaikan intonasi dan volume suara, kalo gak mau ada perang dunia ke tiga (pengalaman cin.... makanya tau )
sebagaimanapun rasa dongkol yang kita rasain, seberapa besar cemburu yang menggebu, dan sebagaimana rasa ingin melempar parutan kelapa ke kepalanya, tetep di tahan ....harus ditahan , jadi wanita yang lembut , dan tak punya emosi yang tinggi (padahal selalu gagal )
naahhh ..... kalo si pacar sedang dalam keadaan baik baik saja ... berarti kata terserah itu memang dia tak punya pilihan , atau bener uda buntu itu pikirannya, atau sedang malas sama kita, o'o ... bukan negatif thingking lhoh, tapi memang sebuah hubungan tak akan berjalan dengan mulus, pasti akan belokan - belokan yang sangat menyakitkan , tergantung kita yang menanggapi bagaimana belokan tersebut dan bagaimana caranya agar kereta yang kita bawa tidak berbelok. tapi jangan mudah mengatakan terserah kepada sesorang, kata terserah jauh lebih sangat menyakitkan daripada umpatan. tapi sekang aku telah lelah , lelah dan sedang menjalani kehidupan terserah .. tapi terserahku ini lebih ke pasrah , bukan untuk menyerah :)
sekarang kembali ke kata terserah .... dari kata terserah itu sendiri, sebenarnya dari kata serah atau artinya memberikan kewenangan kepada orang lain , ya emang iya ... gak ada jeleknya, tapi kalo di ungkapakn ketika kita ngobrol serius , atau dengan frekuensi yang banyak , kan jadi gak enak juga, terus gimana ketika kita ngadepi orang yang bilang terserah?
yang pertama, lihat situasi dan kondisi , jika yang bilang itu , nenek, kakek, atau para manula yang uda gak bisa clubing yang tentu kita musti menjalankan amanat dengan baik , misalkan memilihkan gigi palsu mana yang paling bai buat si nenek dan si kakek ,
yang kedua , bila kita tau situasi dan kondisi, dan yang mngatakan kata terserah itu adalah pacar ... (pasti kalo yang baca masi muda, ini yang paling ditunggu) yang kita lakukan adalah .............................................
ya kita kembali ke yang pertama, lihat situasi dan kondisi, apa si pacar sedang sakit atau sedang marah , kalo sedang sakit , yaaa turuti aja ... kalo sedang marah ... eits .. jangan sekali kali menaikan intonasi dan volume suara, kalo gak mau ada perang dunia ke tiga (pengalaman cin.... makanya tau )
sebagaimanapun rasa dongkol yang kita rasain, seberapa besar cemburu yang menggebu, dan sebagaimana rasa ingin melempar parutan kelapa ke kepalanya, tetep di tahan ....harus ditahan , jadi wanita yang lembut , dan tak punya emosi yang tinggi (padahal selalu gagal )
naahhh ..... kalo si pacar sedang dalam keadaan baik baik saja ... berarti kata terserah itu memang dia tak punya pilihan , atau bener uda buntu itu pikirannya, atau sedang malas sama kita, o'o ... bukan negatif thingking lhoh, tapi memang sebuah hubungan tak akan berjalan dengan mulus, pasti akan belokan - belokan yang sangat menyakitkan , tergantung kita yang menanggapi bagaimana belokan tersebut dan bagaimana caranya agar kereta yang kita bawa tidak berbelok. tapi jangan mudah mengatakan terserah kepada sesorang, kata terserah jauh lebih sangat menyakitkan daripada umpatan. tapi sekang aku telah lelah , lelah dan sedang menjalani kehidupan terserah .. tapi terserahku ini lebih ke pasrah , bukan untuk menyerah :)
0 komentar:
Posting Komentar