Sulit untuk memulainya, berawal dari mana, tapi yang jelas ku ceritakan dari sini ,... setelah beberapa tahun berkali kali aku jatuh cinta dan berkali kali aku patah hati .. mungkin lebih banyak patah hati alias masa galau dari pada seneng atau bahagianya jatuh cinta , hahahah tu kan ? uda mulai membahas cinta lagi ..iya memang , dengan umurku 20tahun dan masa masanya mencari jodoh , hahaha padahl beberapa kali di ajak nikah juga belom mau , aku masi tertarik membahas tentang si "kutu remaja" ini, eh? kenapa kutu ...?? karena hidupnya seenaknya , kadang nemplok sini , kadang nemplok disitu, terus jatuhnya juga nular nular, nah ... kalo uda kejangkit ... uda deh tinggal dikasi telurnya aja ( istilah lukanya) yang musti ngilangin telor telor si kutu dengan potong rambut , sampe tu telor enyah dari rambut ... back tu the topic ... jujur se jujur jujurnya , aku bukan seorang punjangga yang mampu merangkai kata kata cinta ,tapi yang jelas aku cuma mencari pelampiasan untuk mencurraaahkan isi hatinya, karena sekarang itu kalo curhat sama orang atau temen uda gak jaman , mungkin yang bakal kita terima , padaha uda nerocos kyk baca surat Al baqarah , ujung ujungnya ni cuman dapet balesan " yang sabar ya mbak ," "ya .. cwo emg gtu ... yang sabar " "uda sabar , semua indah pada waktunya " atau paling paling malah " uda putusin aja?? " naahh lhoh?? berabe kan? emang enak apa putus? musti beli coklat buat ngilangin stres, musti beli tissu buat ngelapin tu umbel biar gak kemana - mana kalo nangis, kalo bisa di perbaiki , kenapa musti putus? iya kan? jalan terbaik? em ... belum tau juga si jalan terbaik apa musti putus , kalo kata pak kyai sih ... dilarang memutuskan silaturahmi sih .. hahaha
( gak ada hubungannya ya? ) uda kita bahas topic lagi ( kutu remaja) . Sebenernya kurang paham juga tentang itu , aku juga tak mengerti, jika aku paham , mungkin aku tak akan gagal , katanya keturunan ? mana ada takdir seseorang di tentukan dengan keturunan , katanya jika seorang sekarang kaya , itu karena cucu anaknya keponakan pakdenya kakak ipar sepupunya eyang kakung dari bapak sekandungnya itu orang kaya, kurasa bukan juga, tapi jika kiranya benar aku juga tak akan menuntut orang tuaku kenapa menentukan takdirku seperti ini , karena hidup ini adalah pilihanku sendiri. tak ingin terlalu lelah , terlalu mencintai , dan terlalu menggebu , over kalo dia bilang kepadaku , bukan ... aku bukan over ... tapi memang aku tak pernah mencintai setengah hati , aku mencintai dengan sepenuh hati , aku tak bisa membagi hati ... bukankah aku tipe orang setia? ternyata tidak ... aku tidak di anggap seperti itu, tapi lebih ke tipe orang yang cengeng , manja, lebayy kalo istilah gaulnya sekarang , mungkin memang aku lebih cocok untuk segera menikah , mungkin jika aku menikah suamiku akan begitu mencintaiku , ( pedeean dikit ) . tapi entahlah ...aku sedang memperlajari tentang cinta , dan bagaimana mencintai dengan benar , menepis rasa curiga , memaksa berpositif thinking walau sebenarnya sangat sulit, tapi aku terus dan terus mencoba , munak???
tidak ... bila cara mencintaimu aku salah , aku akan merubahnya seperti yang kamu minta, sebisaku ... semampuku ... menjadi seorang yang ceria ,seorang yang bahagia, dan mensyukuri yang ada.
( gak ada hubungannya ya? ) uda kita bahas topic lagi ( kutu remaja) . Sebenernya kurang paham juga tentang itu , aku juga tak mengerti, jika aku paham , mungkin aku tak akan gagal , katanya keturunan ? mana ada takdir seseorang di tentukan dengan keturunan , katanya jika seorang sekarang kaya , itu karena cucu anaknya keponakan pakdenya kakak ipar sepupunya eyang kakung dari bapak sekandungnya itu orang kaya, kurasa bukan juga, tapi jika kiranya benar aku juga tak akan menuntut orang tuaku kenapa menentukan takdirku seperti ini , karena hidup ini adalah pilihanku sendiri. tak ingin terlalu lelah , terlalu mencintai , dan terlalu menggebu , over kalo dia bilang kepadaku , bukan ... aku bukan over ... tapi memang aku tak pernah mencintai setengah hati , aku mencintai dengan sepenuh hati , aku tak bisa membagi hati ... bukankah aku tipe orang setia? ternyata tidak ... aku tidak di anggap seperti itu, tapi lebih ke tipe orang yang cengeng , manja, lebayy kalo istilah gaulnya sekarang , mungkin memang aku lebih cocok untuk segera menikah , mungkin jika aku menikah suamiku akan begitu mencintaiku , ( pedeean dikit ) . tapi entahlah ...aku sedang memperlajari tentang cinta , dan bagaimana mencintai dengan benar , menepis rasa curiga , memaksa berpositif thinking walau sebenarnya sangat sulit, tapi aku terus dan terus mencoba , munak???
tidak ... bila cara mencintaimu aku salah , aku akan merubahnya seperti yang kamu minta, sebisaku ... semampuku ... menjadi seorang yang ceria ,seorang yang bahagia, dan mensyukuri yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar