ATAS NAMA BUKAN
on Sabtu, 08 Desember 2012
bukan untuk menertawakanku , bukan juga untuk memandangku sebelah mata , dan bukan untuk membiarkan rasa sakit ini menghujam terus menerus sampai ke ulu hatiku.
bukaan .... bukan karena ku tak tau ... atau aku pura pura tak tau .. aku paham , dan aku benar- benar mengerti keadaan, tapi aku diam. bukan karena ku tak peduli, tapi aku lebih menghargai, menghargai perasaanmu .. menghargai apa yang kau lakukan
aku selalu mengibur diri , dengan tak memikirkan itu , atau mencari kesibukan lain , agar aku tak memikirkannya.... aku tidak egosi bukan? aku juga tidak jahat bukan?
walaupun aku selalu meneteskan air dari mataku yang tak kunjung habis ini. lelah ?? penat? iya ... aku telah lelah, lelah dengan keadaan yang tak kunjung ada titik temu antara kau dan aku. baik baik saja? tidak ... kita tau bahwa ,kita tidak dalam keadaan baik. tapi aku juga mencoba untuk mampu bertahan dengan sekuat tenagaku.
sudahlah ... tak perlu mencintai seeorang sampai berdarah darah ... tak perlu bersusah payah menghabiskan berpuluh puluh liter air mata hanya untuknya, tak perlu membuang uangmu untuk sekedar membeli tissu , yang tak mampu menyeka air matamu. tidaak .... tak perlu kau lakukan itu.
diam ... dan tengok lah matahari .. apakah esok masih terbit dari sebelah timur? masikah ... ayam berkokok dipagi hari ? dan masikah ada yang mau mengumandangkan adzan diwaktu shubuh? itu yang musti kamu pikirkan...bukan untuk orang yang tak pernah memikirkanmu , tak pernah menghargaimu, tak pernah mengganggapmu bahwa kamu ADA!!!!
ya ... mungkin mereka menganggapku seekor keledai bodoh yang tak mampu melakukan apapun, hanya patut untuk di bohongi , di caci , dan di maki ...
mungkin perasaaanku terlalu peka, iya ... mungkin hanya otak kananku yang selalu berjalan di depan, tapi feeling mempunyai gelombang kuat daripada thingking.
tapi aku tak mau menerka, aku juga tak mau berburuk sangka,
aku lebih pasrah dengan keadaan ... melaksanakan perjalanan hidupku yang telah di atur oleh sutradara handal, kurang apa lagi? kita tinggal menjalani, menjalani setapak demi setapak adegan kehidupan yang suatu saat akan padam.
mensyukuri segala nikmat yang ada, hahaha bukan untuk sok alim ... bukan juga untuk sok mengerti tentang urusan agama, tapi aku bukan malaikat yang selalu taat, bukan juga setan yang selalu membangkang.aku manusia, yang mampu merasakan pahit, getirnya ,manis dan indahnya kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar