Sore ini , aku baca tulisan pertamamu, indah , ternyata kau punya tutur kata indah yang tak penah ku kira sebelumnya, aku menangis membacanya, entah dalam keadaan sadar ataupun tidak sadar. ini yang ku tunggu darimu, ini yang ku tunggu darimu selama ini. kata - katamu itu yang ku tunggu dari dulu , dan akhirnya aku mendapatkannya. aku tau , aku tau kau berbeda dengan yang lainnya, aku tau kau tak sama dengan yang lainnya. suda ku buktikan beberapa detik lalu. ketika ku membaca tulisanmu,memang kau tak sama dengan mereka, kau punya perasaan yang begitu peka, kau punya perasaan yang sensitif luar biasa. dan memang aku belum mengenalmu seutuhnya, aku hanya mengintip diantara lubang kecil pada jendela kamarmu, melihat sosokmu masi abu - abu. masi antara hitam dan putih ,... masi belum tampak warna di dalamnya. aku memang ingin memvonismu agar kau mau membentakku, agar kau mau memarahiku, agar kau mau untuk mengangkat telunjukmu, dan menghujatku. karena aku membutuhkan kau sperti itu. agar aku mengerti , agar aku memahami, betapa tak sukannya kau di bandingkan dengan mereka yang menghujamkan belatinya berkali kali di jantungku, karena mereka tak peka dengan apa yang aku tuliskan selama ini. karena mereka tak penah peduli dengan hatiku selama ini.
aku tersentak ketika membaca catatanmu yang luar biasa itu, kau satu satunya laki laki yang melakukannya.kau memang berbeda , iya ... kau berbeda... aku percaya.aku percaya sekarang jika kau berbeda dengan yang lainnya, kau hanya satu di dunia, tak ada yang sepertimu di belahan dunia manapun juga. lagi lagi aku terlalu lancang untuk menilaimu. maaf ,... maafkan aku yang terlalu cepat menilaimu, maafkan aku yang tak penah tau jika kau membaca setiap abjad yang ku tuliskan untukmu, maafkan aku telah menyamakanmu dengan mereka. bukan .... memang bukan ..., kau memang bukan seperti mereka. tapi kau,... kau telah menyentuh ujung hati yang benar benar membuatku mengernyitkan dahiku, 1 cmpun yang kau goreskan , akan terasa sakit yang teramat dalam. Latar belakang? iya ... aku memang tak penah tau latar belakangmu, aku memang tak penah tau sedikitpun tentangmu, kau tertutup , sangat tertutup. tetapi kau yang mudah menilaiku, tidak sabar, iya ... aku bukan wanita yang punya kesabaran yang diluar batasnya , tapi aku masi mempunyai kesabaran di titik batasnya. ternyata kau pengamat yang baik. ternyata kau punya perasaan diatas rata - rata. aku baru menyadarinya. kau tak bisa berkata apapun juga. tapi yang kau lakukan ini tak ada bedanya dengan menamparku untuk menenangkanku ketika ku menangis menderu, itu yang ku inginkan, itu yang ku butuhkan .... kau membuatku tak mampu berkata- kata. kau menyadang predikat orang pertama yang memberi catatan kepadaku. hatimu terlalu lembut dari perkiraanku.jauuh ... jauuh dari perkiraanku.... aku mengerti ... aku tau ... aku kan menunggu bis yang akan ku tumpangi meski aku tak membawa tiketnya, aku akan sabar menunggu bisnya datang dengan membawa bis tak ada penumpang.kau bukan tipe orang yang tidak mau ngoyo kalo orang jawa bilang. jalani saja apa yang di tuliskan oleh Tuhan untuk kita, jalani saja apa adanya, iya kan? seperti itu? iya .... memang seperti itu yang ingin kau katakan kepadaku dan kau ingin berkata biarkan Tuhan yang merencanakan goresan apa yang kau lukisan di kehidupan mayaku.iya aku mengerti ... aku memahami.... dan kau tau...? ternyata kau mempunyai bius penenang di setiap kata - katamu yang kau berikan kepadaku.sekali lagi maafkan aku terlalu tergesa - gesa menilaimu... maafkan aku terlalu membuatmu benci ketika ku menilaimu .... memang tak sepantasnya aku menyimpulkannya untukmu. tapi apa kau tau? aku bahagia kau menuliskan satu catatan kecil itu untukku, itu yang ku tunggu darimu, rasanya impas dengan berjuta karya yang aku persembahkan untukmu. kau balas dengan 1 catatan yang mampu membungkam mulut dan hatiku.
0 komentar:
Posting Komentar