Tanggal 20 Juli 2013 , untukmu pah, ....
Hai pah .... apa kabar? selalu itu yang ingin aku tau darimu, apa kau baik baik saja? capek kah hari ini? adek sedang capek pah, kerjaan adek banyak , banyak sekali, sampai pikiran adek rasanya mau meledak. tapi adek harus kuad kan pah? untuk masa depan adek, untuk menjadi PNS sepertimu, membanggakan mamah, dan merawat mamah sampe adek tua nanti , entah mengapa , aku rindu papah hari ini, sangat pah , sangat sekali. hidup adek serasa sendirian hari ini, iya aku tau .... banyak sekali orang di sekelilingku, tapi tak ada satupun yang mau menanyakan bagaimana keadaanku hari ini, apa yang ku lalui hari ini. dulu, dulu ada pah, adek punya teman ... yang selalu menanyakan itu kepadaku, menemani hari hariku, tapi sekarang telah pergi, mungkin lelah pah , mungkin lelah dengan ceritaku yang tak penah ada habisnya, yang selalu tak ada bahagianya, aku kurang bersyukur ya pah? tidak ... bukan karenaku kurang bersyukur, aku butuh teman pah, yang selalu ada untukku, berbagi cerita denganku, menanyakan keadaanku, apa aku baik baik saja atau tidak. hanya itu pah ... hanya itu. cukup itu ...aku rindu belaianmu pah, aku rindu pelukanmu. beberapa waktu tadi aku melihat seorang anak gadis seusiaku, dia cantik pah, cantik sekali, bergelayut manja dengan ayahnya , ketika membeli sesuatu untuk dia kenakan , aku ingat dirimu pah, aku iri ... aku ingin .... aku ingin seperti dia, aku ingin bertukar nasib dengannya, bergelayut manja di dekapan ayahnya, memohon sesuatu tanpa ku tau bagaimana harus mendapatkan uang untuk mendapatkannya, aku hanya ingin makan bersama, mengobrol berdua, membicarakan masa depanku yang ingin kau tatakan untukku, bukan seperti ini, aku menatanya sendiri, aku rindu pah , dimana papahku yang dulu? yang menjemputku, mengajariku berhitung, tidur dengangku ketika aku sulit memejamkan mata, selalu meluangkan hari minggu untuk bersamaku, aku ingin pah ...... aku ingin ...... aku rindu ..... aku ingin bertemu, sekedar memelukmu, mencium pipimu, aku rindu pah ... aku benar benar rindu ,...
entah kenapa aku belum bisa dewasa ketika mendapat masalah sperti ini, entah mengapa aku tak bisa menjadi dewasa ketika aku kesepian seperti ini, selalu menginginkanmu, selalu rindu denganmu, tidak pah ...tidak .... seperti apapun dirimu, kau tetap ayahku, belahan jiwaku, nadi dan darahku, separuh dari jiwaku. aku akan menginginkanmu, ... katakan kepadaku pah, apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu kembali menjadi miliku? ketakan kepadaku pah, apa yang mampu aku lakukan agar kau tetap disampingku? menjadi ayah satu satunya milikku, hanya milikku pah, bukan berbagi anak yang lain, bukan berbagi kasih sayang dengan mereka, kau milikku, kau kepunyaanku pah, satu satunya .....
bisakah kau tengok aku sekali waktu , hanya beberapa jam , mengobrol denganku, mendengarkan ceritaku, mendengarkan ku pah ... aku ingin ... aku selalu suka di dengar, hanya di dengar,diperhatikan, hanya itu, bukan sebatas materi yang kau berikan setiap bulan , kau tak penah tau ketika aku sedang bertengkar dnegan mamah, dan menangis merindukanmu didalam kamar, dan berharap kau membelaku, aku mengharapkan itu juga pah, aku berharap itu ....
kau tau, aku juga berharap menanyakan ku , ketika malam minggu sperti ini, kenapa tidak ada teman laki - laki yang menemuiku? atau paling tidak .... kau akan menemui tamuku, ketika mereka mengapel di rumah, aku ingin kau yang menemui mereka, biarkan aku merasakannya pah, ijinkan aku merasakannya, aku mohon .... aku ingin ... benar benar ingin pah ... aku ingin papah disini .... bersamaku, semakin ku beranjak dewasa ... aku semakin membutuhkanmu,aku semakin ingin menjadi anakmu, berada disisimu.... dan selalu bersamamu.
0 komentar:
Posting Komentar