RSS

UNTUK MALAIKATKU

mah, aku sempatkan jariku untuk menuliskan bait bait kata ini untuk mencurahkan hatiku kepadamu, meski aku tau kau tak akan penah membacanya, aku ingin bercerita mah, sedikit saja, aku ingin bercerita tantang rasa dan hatiku yang kini sedang hancur dan meremuk dan tidak berbentuk. aku tidak sedang patah hati mah, tapi aku sedang berada di titik dibawah nol , posisiku, aku sedang gundah dengan menahan amarah yang ada di dadaku, bukan karena cinta, tapi ini tentang hidupku yang aku semakin tak tau , harus bagaimana aku menata hidupku, berkali kali aku menata hidupku, tapi kali ini, sulit untuk bangkit lagi, tak ada motivasi mah, jenggah. kau adalah wanita satu satunya yang ku miliki, dan menjadi alasan aku masi menghirup udara pagi hari. kau satu satunya wanita yang menjadi alasan aku bertahan dengan pekerjaan yang mampu mengambil seluruh dagingku hingga tinggal tulang dan kulitku, aku tidak menyesal mah ... aku bangga ... aku bangga menjadi anak yang dilahirkan dari rahim seorang ibu sepertimu, meski kau tumbuhkan aku dengan penderitaan yang kau simpan dalam, dengan menunjukan kepadaku bagaimana kerasnya dunia, tapi aku bersyukur mah, aku bersyukur dengan apa yang kau lakukan hingga sekrang membuatku sperti ini. dulu aku salah pemikiran denganmu, aku salah menilai ibu sperti apa kau ini, memaki , memukuli, dan mencaci jika aku lalai sedikit saja dengan apa yang aku lakukan,aku menangis kau buatnya, aku selalu membandingkanmu dengan ibu ibu yang lain yang di miliki teman temanku, tanpa ku sadari seberapa besar pengorbananmu yang kau lakukan demi aku, mempertahanku uintuk tetap dalam pelukanmu, mempertahankan aku untuk tetap berada di sisimu, dekat denganmu, terlihat dari pandanganmu. kau tak penah mengungkapkan apa alasannya, dan sekarang aku menyadarinya, kau tak ingin kehilanganku? kau tak ingin aku kedinginan tanpamu,kau tak ingin aku tersakiti tanpa sepengetahuanmu, kau tak inginkan itu, aku mengerti ... amarahmu yang tak terkendali itu kadang membuatku salah paham, dan aku mengerti bahwa itu ungkapan kasih sayang, kasih sayang yang besar hingga tak bisa kau ungkapkan dengan lembut. tak apa mah , aku tak apa ... aku tetap bersyukur menjadi anak yang terlahir dari rahim yang istimewa dari wanita sepertimu. 
meski sekarang ketika aku beranjak dewasa, kau masi tak mengijinkanku keluar dari dalam sarangmu, masi dalam dekapanmu, masi dalam degup jantungmu,  masi dalam suapan bibirmu. aku mengerti mah, aku mengerti... terima kasih telah menjadikan aku anak perempuan yang kau cintai, menjadi peri kecilmu yang tak mau menurut denganmu, menjadi lilin kecil yang selalu kau pertahankan ketika tertiup angin. terimakasih, entah apa yang mampu ku balaskan dengan semua yang telah kau lakukan mah, aku belum mampu memberikan sesuatu kecuali rasa kecewa, kesal,dan tidak bangga kepadaku.maaf, aku menjadi anak yang selalu merepotkanmu, tak mampu memberi materi yang cukup untuk mencukupi kebutuhanku, dengan usiaku sperti ini, apa lagi maafkan aku jika selalu tak peduli dengan segala sesuatu yang ada di rumah ketika aku pulang kerja, tak penah membantumu fotocopy, tidak mah ... bukan karenaku tak peduli, aku sudah tak sanggup mah ... aku sudah lelah, di luar sangat kejam mah, aku serasa maju medan perang ketika aku bekerja, mempertaruhkan dedikasiku, membawa nama besarmu, membawa nama baikku, dan harus bertanggung jawab dengan apa yang aku kerjakan, iya kan mah? aku harus sperti itu kan? meski ini berat untuku , meski ini tak sepadan dengan otakku, dan ini tak setimpal dengan tenagaku, ku kuatkan demi kau mah, demi mamah yang telah mencucurkan airmata ,dan keringatmu untukku, menjadikanmu tersenyum bangga padaku. dan selalu membicarakanku secara bangga di pelanggan pelangganmu, bahwa " anakmu, anak yang paling membanggakan dalam hidupmu" bukan anak pemalas, pembangkang, tak bisa diatur spertiku, andai kau tau apa yang aku alami setiap hari mah, pikiranku sesak dengan pekerjaan, hariku dipenuhi dengan orang orang yang tidak peduli dengan keadaanku. tapi aku tak akan bercerita kepadamu, aku selalu tau , bahwa apa yang aku alami tak sebanding dengan dirimu. maafkan aku mah,.... maaaf ... maaf jika tadi ku naikan nada tinggi kepadamu, maaf jika tadi aku membanting pintu, maafkan jika tadi aku menangis menderu di dalam kamarku, aku hanya ingin menghilangkan rasa lelah yang ada di hatiku.... maafkan aku ...

0 komentar:

Posting Komentar