RSS

KEPADA AYAHHANDAMU

Kepada ayah handamu,
Secarik kertas ini ku tuliskan hanya untuknya. . ..
Garis garis wajah tuanya menjadi tenda dalam hati yang tak terganti
Sosoknya membuatku mengenang sosok lain 14tahun yang lalu
Berbicara dengannya seperti berbicara dengan pandita raja yang menutur putra mahkotanya
Tenang? Tentram? Bukan ....
Tapi ini seperti sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata - kata
Tak mampu ku ucapkan dengan beribu ribu aksara
Tak mampu ku wakilkan dengan beribu ribu sajak dan rima
Aku selalu menatapnya
Mendengarkan secara seksama yang dikatakannya
Tiba - tiba aku merindukannya
Sosok yang hilang dari dalam hatiku yang paling dalam
Laki - laki yang hilang yang pernah bertutur kata yang sama kepadaku 
Tapi yang meninggalkanku beberapa tahun yang lalu
Tanpa berpamitan dan berkata selamat tinggal kepadaku


Kepada ayah handamu ,
Rasa haru dan bahagia selalu menyelimutiku ketika aku duduk bersamanya
Berbicara tentang masa depan kita
Iya ... Masa depan kau dan aku ...bukan kau dan dia
Kita akan bersama
Membuat keluarga kecil kita
Merajut sebuah cerita
Hingga kita tua
Seperti ayah handa yang mampu menjadi nahkoda
Mengarungi samudra dan menyelamatkan awak kapalnya
Hingga sampai ujung pelabuhan yang ada di seberang pulau sana
Indah? Iya ...
Sangat indah aku rasa ...


Kepada ayah handamu
Secerca restu yang kami inginkan darimu
Untuk membangun rumah kami dengan cinta dan kasih sayang sepertimu
Agar kami bertahan dengan kesederhanaan
Agar kami dapat menghadapi badai yang menerpa
Agar kami  dapat menjadi satu keluarga utuh dan bahagia

Kepada ayah handamu
Ku ucapkan terimakasih atas tutur kata dan nasehat untuk kami
Dan terimakasih telah menerimaku dengan sebagaimana adanya diriku sebagai putrimu ...




SEPENGGAL MAAF UNTUKMU

Seperti duduk dalam kursi pesakitan yang merajam seluruh tubuhku, aku mendera dalam kehinaan dan kecacatan yang kau tunjukkan kepadaku. aku selalu mengerti dengan apa yang kau rasakan , aku juga mengerti dengan seberapa sakit, dan airmata yang kau tumpahkan hanya untuk dia , dia yang sekarang duduk manis disampingku, melingkarkan tangannya dipinggangku , dan mendekap tubuhku. seperti dulu dia mendekapmu,dulu ....  mungkin sama sepertimu , iya kan?harus berapa kali aku meminta maaf kepadamu, bukan aku , aku merasa aku tidak menjadi seorang tersangka dalam cerita. tapi aku mewakilinya atas nama cinta, iya atas nama cinta kami berdua. mungkin omongkosong jika kau membacanya. apalagi aku berbicara tentang cinta, karena cinta sebenarnya tidak akan membunuh cinta yang lainnya. tapi bisa kah kau mengerti dengan posisi kami berdua? iya .. tak ku pungkiri jika dia sangat mencintaimu seutuhnya, aku juga mengakui jika aku tak akan mampu mengganti posisimu dihatinya. aku mengerti ... aku juga sangat memahami. tapi setidaknya jangan pandang kami sebagai tersangka yang menyakitimu, dan memasungmu secara paksa. ini tentang ketertarikan dan kenyaman untuk menjalani sebuah hubungan. bukankah kita sudah sama sama dewasa dan mengerti tentang arti kehidupan yang sebenarnya? aku rasa kau jauh jauh lebih mengerti daripada aku.apa lagi kau sangat memahami tentang kekasihku yang baru saja ku miliki. 
aku tidak sedang menertawakanmu dan bahagia diatas nisan kederaan yang sedang bertabur bunga basah. seperti kematian beberapa hari lalu, tapi aku membuat pesta pernikahan diatas isak tangismu yang menderu. tidak ... sebenarnya aku tidak setega itu. aku sangat menghargaimu sebagai  wanita masa lalu yang pernah membuatnya bahagia, pernah merajut asa bersama. sebenarnya aku iri denganmu yang menjadi wanita terbaiknya dalam kurun waktu yang lama, iya aku sangat tidak menyukainya, tapi bukankah manusia harus merelakannya? menerima dengan lapang dada dan menghargai semua yang menjadi masa lalu atau masa depannya? aku hanya ingin belajar dewasa bersamanya. dia memang pria yang berbeda dari yang lainnya. sepertinya kau juga sama , tak merelakannya untuk menjadi milikku saat ini. maaf jika kemenanganku atas dirinya menjadi beban dan luka yang berada di lubuk hatimu paling dalam. tidak ... aku tidak akan memaksanya untuk melupakanmu, aku tidak akan memaksanya mengubah predikat wanita terbaik itu menjadi miliku, tidak ... aku tidak seserakah itu untuk memiliknya sepenuhnya. biarkan memorimu bersamanya menjadi kenangan tak terlupakan yang tersimpan dalam folder otaknya. menjadi kenangan indah yang tak akan pernah tergantikan seumur hidupnya. dia sangat mengenalmu, memahamimu, dan ingat satu persatu aksara yang pernah kau ucapkan kepadanya, bukankah dia kekasih terbaikmu? aku rasa begitu, kau pasti menertawakanku karena betapa beruntungnya aku mendapatkannya darimu, aku juga merasa begitu. tak sengaja jika apa yang aku lakukan dalam pengungkapan rasa bahagiaku melukai seujung kuku dan menggoreskan bekas luka yang menganga. maaf ... sepenggal kata itu yang mampu ku ucapkan kepadamu. tapi percayalah jika setidaknya kau , tetap mengisi ruang hatinya yang terdalam. rasanya cintanya kepadamu masi tersimpan erat dalam kemasan cantik yang ada dihatinya. dan aku sangat merasakannya. aku tidak akan menghapusnya, percayalah ,.. dia tak serta merta meninggalkanmu, atau berpaling darimu, dia masi bersamamu, dia masi menjadi milikmu, seutuhnya, hatinya, fikirannya, dan tubuhnya, dia masi menjadi milikmu.. . .
harus berapa kali lagi ku bilang jika kau berntung memilikinya? menghargai , menghormati dan mencintaimu sepenuhnya.. . sekali lagi... maafkn aku yang telah menyakitimu... tapi percayalah jika dia masi bersamamu ...

KEPADA ATAS NAMA

Kepada Cinta yang singgah dalam kederaan
Kepada Adam yang duduk bertopang dagu di ujung sana
Kepada Airmata yang mengalir deras dari pelupuk mata
Dan kepada Sang Bayu yang menghembuskan  nafas menderu yang mampu membuat kita menyatu
Kini perlahan berjalan sesuai alur yang di kita inginkan
Seperti rel kereta yang tak pernah tau mana ujungnya
Sampai berkarat dan menjadi besi tua
Masi  tetap kokoh dan menyambung dari satu bagian dengan bagian lainnya
Putus?Tidak akan ...
Batang baja itu menyatu dan melebur dalam satu  bagian
Terpatri dalam satu ikatan.
Burung gereja turun dari penerbangannya
Dipelataran rumah asri
Bercengkrama seru dengan pijakan kaki diatas batu
Satu persatu dengan melipat sayapnya yang kelu
Berjingkat dan menari sembari memakan biji
Ini tentang anak adam dan hawa
Memadu cinta dalam kederaan rindu yang tak sampai diujungnya
Ini tentang anak adam dan hawa
Yang membawa gandewa untuk memperjuangkan cinta mereka
Dengan serta merta tunduk dan menyampaikan salamnya
Kepada Senja yang telah ada pada ujung peraduannya
Kepada Dewi yang tenggelam dalam temaram
Kepada Gayatri yang bersolek indah nan menawan
dan Kepada Wulan yang enggan memancarkan cahayanya ketika malam

CINTA

Duduk dalam perapian dan merapatkan kakiku dalam - dalam
Dingin ini menusuk  hingga sungsum tulang belakang
Ku sandarkan kepalaku tepat dibahu sebelah kirimu.
Menggigit lemas bibir bawahku
Hanya untuk menghangatkannya sesaat
Ketika kelu mulai menjalar dalam debit darah yang mengalir sempurna.
Aku menikmatinya
Kehangatan yang tak kurasakan sebelumnya
Bercerita tentang ada dan ketiadaan cinta kita
Atau hanya sekedar merajut asa dalam goresan mimpi maya
Tidak ... aku benar benar tidak ingin hanya sebatas mimpi maya
Aku ingin kita membuatnya menjadi nyata
Memandang cakrawala dari ujung tiang tinggi alam semesta
Menikmati hawa dingin yang menyejukan paru paru
Menyapa embun pagi yang rintik diujung daun waru
Dan bercumbu dengan suasana yang syahdu
Aku menginginkannya .. aku juga ingin sekali merasakannya
Ketika seluruh kenikmatan itu menyentuh ujung dari kulit ariku
Membiusku dengan pemandangan luar biasa yang tak pernah ku lihat sebelumnya
Bersamamu pula...
Iya ... denganmu yang suda berdiri tegak disampingku ...
Memeluk pinggangku ...
Dan menjadikanku seutuhnya milikmu ...




KEMATIAN HATI


Aku ingin mencintaimu secara sederhana
seperti kata sapardi djoko damono dalam puisinya
tapi,
aku bukan lagi belibis manis seperti sajak rendra...
kini,
aku menjadi binatang jalang cermin chairil...

masih layakkan aku menyeka air mata...?
jika dengan air mataku mampu menyeka rasa haus amarahmu....
maka minumlah darahku..
makanlah jantungku...
aku akan memberikannya untukmu...

sebagai rasa bersalahku dan agar kau merasa impas atas dosaku....

tapi...
sepertinya tidak begitu...
tidak dengan begitu kau mengimpaskan aku menjadi diriiku...
kau mengimpaskan aku dengan rasa bersalahku seumur hidupku....

aku bercermin dalam kebusukan.
betapa busuk dan berbangkai...

tak ada jalan untuk kembali
tak ada ruang lagi....

ini penjara dalam hidup

seperti ini rasa mati segan hidup pun tak mau
seperti aku dalam dirimu
menjadi durhaka dalam citra

pencitraan dalam sebuah sendra

cerita hanya berbeda...

kini kau pandawa dan akulah kurawa

kini kau rama dan akulah rahwana

hidup memang suka membalik-nalikkan cerita
hidup terlalu mudah memutar-mutar cawannya...
sesekali menuang madu lalu sesekali pula menuang racun...

ingin ketika teracuni sekali itu langsung  mati...
menyusul cinta dalam kebakaan yang lama telah kukuburkan

di makam belibis manis...
di nisan rajawali...
d i atas pusara hidup kala menenancapkan pisaunya.....

UNTUK WANITAMU

"Aku menulis ini, hanya untukmu, ini pertama kalinya aku menulis untuk seorang wanita , biasanya aku hanya menulis untuk kakakku, atau untuk sahabatku tercinta, tapi ini ku tulis untukmu, wanita paling baik hati yang tak pernah ku temui, kau .. iya kau ... yang masi maya , dan aku hanya mengenalmu dalam aksara saja. aku hanya meminta maaf kepadamu, maaf jika aku menyakiti dan melukai hatimu, aku tak bermaksud melukaimu, aku juga tak bermaksud untuk mengambil jantung dan meremas jantungmu, aku bukan wanita sekejam yang kau pikirkan , iya aku juga pernah merasakan apa yang kau rasakan saat ini, kau membenciku? pasti seperti ingin membunuhku? hahaha aku terlalu berlebihan sepertinya, tapi aku hanya ingin meluapkan isi hatiku dalam dalam , aku tau jika aku salah ketika datang dalam kehidupanmu,aku salah jika dalam prosesku mencari penyandar aku sedikit mengusik ruang hatimu, jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku tidak bermaksud melakukannya, aku tidak bermaksud untuk merebutnya. tapi setidaknya aku merasakan sesuatu yang tak ku temui pada belahan jiwamu, sesuatu yang tidak aku dapatkan dari laki - laki selain dirinya, dia memang berbeda ... dimataku , dia sosok yang sempurna, meski orang lain tidak pernah memandangnya. hanya maaf yang mampu ku ucapkan , bukan maksudku mengambilnya darimu ... bukan .. aku tak  bermaksud demikian. tapi bisa kau mengerti ? bahwa aku juga wanita yang ingin dicintai sepertimu olehnya, sekali lagi .. maafkan aku ... "
Surat itu ku tutup dengan helaan nafasku yang berat tercekat di tenggorokan, "Jahanam...., benar benar wanita jahanam...." hanya kata itu yang mampu ku ucapkan dengan meremas kertas yang membuat mataku bengkak hari ini. yang membuat hatiku sesak sore ini. ingin sekali kucabik mukannya yang manis itu, ingin ku goreskan gunting tajam ke kulitnya yang halus itu, ingin rasanya ku jambak dan ku gantung rambutnya di tiang bendera. agar sakit hatiku terbayar, agar darah hatiku terbayar lunas. terkadang tak habis fikir dengan otak wanita sepertimu, yang merebut laki - laki ku, ku berharap kau merasakan apa yang aku rasakan saat ini, kacau ... berontak rasanya hatiku, ingin aku menjerit, namun itu tak akan membuatnya kembali , dia bersamanya saat ini. dia bersamanya saat ini ....
lalu? bagaimana denganku? bagaimana dengan kenanganku yang terlah kurajut dengannya 5 tahun yang lalu? bagaimana perjuanganku untuk mempertahankannya sekian taun lamanya. Ya Tuhan ... apa yang harus aku lakukan. aku ingin dia menjadi milikku, aku sudah berusaha membuatnya untuk tetap dalam pelukanku, untuk tetap dalam pandanganku, tapi ini kah jalanmu untukku? wanita jahanam itu merebutnya dariku, wanita tak tau diri itu merebut kebahagiaanku, wanita tak tau tata krama itu meludahi semua kenanganku yang ku rajut bahagia selama bertahun tahun ini. dia laki - lakiku yang tak pernah bisa terganti . tak pernah bisa. jika kau mengerti bagaimana perasaanku saat ini. tak berbentuk. hatiku bergeram , dan berceramah sebisa dan sepuasnya. airmataku tak berhenti sembari menggoreskan tinta dalam kertas putih dihadapanku saat ini.ku goreskan tinta untuk menulis emosi yang tersimpan dalam dalam , emosi yang ku luapkan dengan dera yang mencerca dan mengujam diulu hatiku yang paling dalam . kenanganku bersamanya terekam kembali dalam 1 memory yang membuatku menyesali,dan merasa sendiri. aku mencintainya,... aku mencintainya... meski aku terkadang lalai dengan mengingatnya. aku mencintainya meski aku terkadang tak membalas smsnya,aku mencintainya meski terkadang aku tak peduli dengannya, aku bukan karena tak peduli, tapi aku hanya ingin dia perhatian denganku, aku hanya ingin dia lebih mempunyai banyak waktu denganku. . . tapi aku tak sempat mengatakan kepadanya, hingga akhirnya aku kehilangannya. untukmu wanita jahanam yang bersanding dengannya, terimakasih telah menyakitiku terlalu dalam , terimakasih telah menari diatas luka yang menganga , terimakasih telah meremas hatiku hingga ulu hatiku. aku tak apa ... aku mengikhlaskannya 
dan untukmu belahan jiwaku , aku mencintaimu lebih dari yang kau tau .. aku hanya berusaha tegar dan ikhlas untuk tetap tersenyum ketika dihadapmu. maafkan aku .... jika aku tidak menjadi pendamping terbaikmu selama ini. untuk terakhir kalinya aku hanya ingin berkata, semoga kau bahagia