RSS

SUARA TAK BERARAH

Derainya hujan tak lagi basah...
Rintiknya air tak lagi mendingin....
Tiupnya angin tak lagi sepoi ...
Gemericik dan gemuruhnya tak lagi sahdu...
Ada apa denganku?
Seperti terhempas dalam satu titik ruang tak bertulang ...
Ringkih ... tertepa ranting yang meruncing ...
Lelah aku mendesah ...
Pilu aku menderu ...
Penat aku dalam sebuah kebisuan ...
Kebisuaan yang tak pernah kunjung untuk padam...
Kelelawar malam terbang dengan sayapnya ..
Mengitari nisan nisan cina berlumut..
Bambu kuning menari tarian kematian dalam kegelapan malam...
Pekat dan menyanyikan kerinduan...
Jasad jasad kompeni belanda , tergeletak tak bedaya ...
Mulut terbungkam terjejal dengan darah dan nanah yang melimpah...
Tetes air mata yang menjadi saksi pembantaian...
Diam ... sunyi ... dan tak berkata sama sekali  ...

SESUATU DALAM HATI

ku langkahkan kakiku pelan - pelan di lantai putih , dengan khas bau obat obatan,. aku duduk di ujung bangku putih dengan mendekap erat perut yang menyiksaku seharian ini. wajahku pucat, bibirku membiru menahan perut yang sedari tadi tak kunjung mau untuk bernegoisasi denganku. kepalaku pusing bukan hanya pusing, tapi ini sampai pening. aku sudah menahannya seharian tapi semakin ku tahan , aku semakin tak tenang, seperti ada sesuatu yang sedang mengasah pisau di dalamnya.
"Nona Rahadya ...."
"Ya ..." aku berdiri dari tempat duduku dan menghampir gadis manis berpakai serba putih itu. disuruh duduknya aku, di tanya berapa umurku, dan di tensi tekanan darahku
"110 / 90 ,kelas berapa mbak?"
"ha? uda kerja lhoh aku mbak "jwabku shock , semuda itukah aku?sampe d kira masi anak usia sekolah?
"lhoh? iya to? kerja dimana?"
"di sekolah dasar mbak"
"oo... guru? wah ... bu guru kecil "
"hahaha , bukan mbak , masi belajar "
" ditelateni aja mbak, di tunggu dulu ya mbak, nanti saya panggil lagi "
"iya mbak" jawabku sambil beranjak dari kursi dan pindah ke kursi tunggu, berjajar dengan calon calon penghuni surga, dan ku putuskan untuk duduk di sebelah mbak memakai baju hamil warna pink, kalo dilihat dari besarnya perut , mungkin suda memasuki usai 5 samapai 6 , parasnya cantik , kulit kuning langsat, hidungnya mancung, rambutnya sebahu hitam dan tebal,serasi dengan baju yang dia kenakan. aku mengambil duduk di seblahnya dan tak sengaja bertatap mata, ku lemparkan senyum spontan.
" antrian brapa mbak?"tanyaku sambil memegangi perutku
"13 , adeknya?"
" 16 mbak"
"owh ...." jawabku
" uda berapa bulan mbak?"
" jalan 7 dek " jawabnya malu sembari mengelus perutnya yang kira kira kalo di ukur sebesar bola basket yang di masukan kedalam perut.
"owh ... 7 ya mbak? katanya cowo atau cewe mbak?" tanyaku sambil mengelus perutnya,
" katanya cwe ... " jawabnya seembari tersenyum bangga, seperti seorang pelomba  yang akan mendapatkan juara.
" wah... cewe ya? biasanya kalo cewe itu seru ya mbak , bajunya lucu lucu, gedean dikit dikasi pita hahaha "
kami mengobrol sekenannya, membahas seputar kehamilan sampai harga sembako yang lagi naik gila gilaan sekarang , intinya uda kayak ibu dharmawanita yang lagi PKK, hingga akhirnya giliran mbak , (yang sampai skrnag aku belum tau namannya) di perikasa, aku duduk sendiri,  meringgis sembari mendekap perutku layaknya diare, tapi aku tak sedang diare, aku sedang datang bulan, entah mengapa penyakit perempuan ini sangat menyiksaku setiap bulan, selalu menghantuiku dengan hujaman rasa nyeri yang tersudut kanan dan kiri rahimku, seperti ada cacing besar yang sedang berdansa ,dan berbalet ria di dalam sini.
"nona Rahadya"
namaku dipanggil juga, aku bersama eyang pergi kesana , ku masuki ruangan yang lagi lagi serba putih itu, terlihat sosok tinggi , semampai dengan wajah lonjong berkacamata, mengenakan jas warna putih stetoskop di lehernya , dan papan nama bertuliskan "Qolbi Akbar", Wajah teduh, sabar, dan ramah sekali. setelah mengutarakan keluahanku, aku dipersilakan untuk berbaring utntuk di USG ada apa dengan perutku,rasanya dingin,tapi sedikit sakit ketika ditekan tekan.
"ada kista, ... tapi masi kecil kok"
" kista dok" tanya eyang ragu untuk memastikan,
" inggih buk, tapi kecil kok, belom besar"
"bahaya dok?"tanyaku
" enggak , masi kecil,mungkin kalo di kasi obat akan keluar"
aku menghela nafas lega ... namun pikiranku terus berfikir, darimana aku bisa punya penyakit sperti itu, tak ku sangka bahwa aku akan mengidapnya, meskipun kecil, tapi benda itu adalah benda yang paling tidak diharapkan , apa lagi bagi seorang wanita. tapi ini kenyataan yang musti dijalani. aku mampu untuk menjalaninya ,aku bisa melawannya, aku mampu,ku meyakinkan hati dan menyemangati diri sendiri. selama perjalanan pulang aku masi memikirkannya, mataku tak mampu lepas dari kaca jendela mobil yang memberikan bayangan hitam dengan bintik bintik cahaya yang redup redam dijauh sana, pikiranku melayang kemana - mana , bagaimana? mengapa?sperti apa?dan kenapa? lalu akan jadi sperti apa? itu slalu berkutat di kepalaku. belum juga sembuh luka dalamku, belum juga sembuh aku memperban luka yang bersarang di jantung dan dadaku,kini DIA mengujiku dengan ini, aku tak pernah mengerti rencananya, aku tak penah mengerti apa yang akan di Tunjukkannya kepadaku, tapi benar benar seperti di hujani batu kerikil tajam dan duri duri yang satu persatu tertusuk dan menempel di badanku, hingga membuatku sulit untuk mencabutnya,dan perlu waktu lama untuk mengobati satu persatunya. butuh proses , butuh kala dalam kehidupannya, seperti halnya bumi yang mengitari matahari, berevolusi , bercumbu dengan orbit dalam tatanan galaksi bima sakti. lagi lagi aku dipaksa untuk menjalaninya , lagi lagi aku dipilihkan naskah yang musti aku jalani, mungkin benar jika hidup itu sperti halnya diperkosa, mau tidak mau, enak tidak enak , musti dan harus dijalani, dan tak dapat dipungkiri, terkadang takdir itu lebih menyakitkan daripada kematian.

BELUM ADA JUDULNYA

Ngawi , .... 31 Desember 2012 kupasangkan bros berwarna putih di dada sebelah kiri jilbabku yang berwarna pink, entahlah ... aku sedang ingin memakai warna itu, bukan  bukan karena aku ingin kencan dengan sesorang , hanya bertemu dan bertegur sapa dengan orang asing yang pernah ku lihat saja , namun aku tak pernah mengenalnya, ku padankan baju hem pink polos,, dengan jeans abu abu putih favoritku. ah .. aku kurusan, bagian pahanya suda longgar, atau aku yang kurus , sepertinya aku ketelaluan dalam berdiet kemarin,setelah ku siap , kuraih tasku berwarna ungu dan helm bermerk VOG dengan warna sepadan , aku berhenti sejenak ragu dengan baju yang ku kenakan, ku sempatkan untuk melihat saudara kembarku yang maya , ternyata memang sedikit kurus guamku dalam hati sembari membolak balikan badan dan memandangi tubuh munggil yang sama sekali tak terlihat sexy. " mau kemana?"
"ha? ke ngawi mbak , kenapa?"
"ngapain?"
"tahun baruan lah ... " jawabku nyengir
"hahaha, taun baruan kok berangkat jam 3 sore?" tanyanya dan memegang kepalaku untuk mengecek seperti  aku sedang demam ,
" aku sehat mbak, yang sakit di sini " jawabku sembari ngelonyor pergi,
kulihat awannya memang sedikit tidak bersahabat , sedikit muram ... tapi entah kenapa , tubuhku merasa sebaliknya, sperti mendapatkan setetes air setelah telanda kemarau panjang. seperti meneguk ssebutir air kepala di gurun sahara.
ku lajukan motor maticku dengan kecepatan perlahan , aku ingin menikmati refresingku hari ini, hari pertama aku menatap dunia kembali, hari pertama aku menobatkan untuk diri sendiri dan membuka lembaran yang baru kembali. aku sebenarnya tak tau mau kemana aku, aku ingin bertemu dengan orang yang tak ku kenal, tak ku ketahui, dan bahkan aku tak tau dimana kami akan bertemu, sampai jalan PB . Sudirman aku mulai mengurangi kecepatanku , ku buka ponselku, beberapa detik saja hujan turun tanpa bertanya , ku belokkan di emperan tokokain tapi aku lupa namanya, spertinya orang china yang memilikinya. ku sandarkan motorku dan aku duduk diatasnya, hujannya semakin deras , guamku,
"dimana?"
"aku berenti dekat pom , ujan, km dman?"
" aku di deket situ juga, di deket plank koperasi simpan pinjam " memang di sebelah toko kain itu adalah koperasi simpan pinjam. bebrapa menit ku dengar suara motor matic sama mendekat dan ku temukan sosok tak asing yang pernah ku lihat, bukan sekali dua kali tapi memang berkali kali. dia menatapku dengan pandangan antara bertanya, berfikir,dan mengingat. mungkin jika diibaratkan komputer, kepalanya sedang men Searching nama file RAHAJENG ENGGAR S dalam Folder folder yang ada di dokumennya.bingung mau ngomong apa , cangung yang pastinya, tapi ku coba mencairkan suasana, ku katakan kosa kata sekenanya, dan ujung ujungnya kami bercerita , tentang "pembantaian" hati kita masing masing dengan pelaku dan prosesi yang berbeda, jika kalian melihatnya , kami sperti dua orang yang baru saja kenal salah mungkin tak sengaja kenal, berteduh di tempat yang sama ternyata kami pernah bertemu, dan bercerita tentang masa lalu. hahaha konyol ... benar benar konyol.ditemani rintik hujan, hawa dingin yang menusuk tulang, 2jam kita lalui dengan mengobrol hingga mengakhirinya dengan upacara hujan hujan bersama.
Madiun .... Minggu, 5 Januari 2013, tepat pukul 09.48, ku mencoba menahan kantuku dengan menahan mataku untuk tidur, sesekali kami membisu di antara perjalanan antara kota ngawi - madiun, meskipun di sela selanya ada perbincangan yang menurutku tak terlalu penting untuk kita bahas , tapi mampu untuk membuat kita tertawa tak jelas. ini pertama kalinya aku berpergian dengan seorang teman laki laki yang tepatnya baru 2 minggu aku kenal,  mungkin aku sudah sering melihatnya, tapi baru kali ini aku mengenalnya. tepatnya sekitar 6 hari yang lalu setelah pertemuan perdana kita, menjadi teman baru dalam hidupku setelah aku terperosok dan terjerembab dalam lubang yang dalam ,dan tak sengaja dia mau dan baik hati untuk mengulurkan sebuah tali dan mencoba mengeluarkanku dari lubang.
"emang kita kemana?"
" puter - puter aja , sama nyari sesuatu dulu"
"eh ... tapi aku gak hafal lhoh jalan madiun"
"ha? emang belom penah kemadiun?"
"jarang .. "
"iya iya ... tenang aja wis , aku lumayan hafal kok jalan madiun, lagian juga gak ada peraturan kok kalo ke madiun musti hafal jalan madiun, haha "
sekitar setengah jam kami mencumbui kota madiun yang sbenarnya tidak terlalu indah , tapi selalu ku rindukan , suasananya, suasana kota ini tak akan pernah tergantikan dengan kota manapun, menjadi kota sejarah dalam hidupku, jika di ibaratkan kota ini seperti kota surabaya bagi indonesia ( ingatkan? peristiwa terbesar terjadi di kota surabaya?)dan  kami putuskan untuk menyudahi penjelajahan kami dan menikmati segelas es kepala muda dan sepiring somay sekenannya. kami duduk dan mengobrol, lagi lagi memang mengobrol, entahlah ,... ada sesuatu yang berbeda jika aku mengobrol dengannya, aku sedikit tertarik dengan cara berfikirnya, em... jika di bilang umur memang lebih tua, tapi untuk pergaulannya memang sedikit mempengaruhinya. ada sisi dewasa, dan sisi kekanak kanaknya, dua hal berlawanan yang sampai sekarang belum bisa aku memilahnya. tdap dia selalu memandang dari sisi yang berbeda, mungkin itu uniknya.
tapi aku menemukan , aku menemukan sesuatu yang sama yang ada pada dirinya. sama dengan yang sebelum sebelumnya, bukan bukan untuk bersifat membandingkan , tapi ini adalah watak alami dan hararki yang di berikannya kepada laki - laki seusianya. tak bisa memaksa, dan tak bisa untuk meminta menghilangkannya, itu proses , proses dan tahap dimana dia akan bermetamorfosis menjadi sosok yang sempurna. ibarat kupu- kupu yang musti berubah menjadi pupa dan larva untuk mendapatkan sepasang sayap yang membuatnya terbang, terbang , dan terbang .... mengitari jagat raya.

 

KATA ADIL

kulihat jam menunjukan jam 4 sore tapi mendung spertinya suda jenuh dengan tak kuasa ingin menumpahkan air bah yang di simpannya, ku tengadahkan wajahku dan ku penjamkan mata , mengirup udara sore yang menurutku tak lagi cerah itu, "ngarep apa?? ngarep duit jatoh?"
"semoga" jawabku tanpa membuka mata,
" uda bawa handuk , kenapa masi di luar? buruan mandi sono"
" nunggu hujan mbak, aku ingin mencium aroma hujan"
" asal gak numbuhin rasa galau aja"
" ha? ih sapa juga yang galau mbak? sorrry ye ..." kataku sembari menyambetkan handuk kepantat mbak.
" aku sedang berfikir mbak"
" berfikir tentang apa? tentang mantanmu yang bajingan itu? sudah lelah dek, aku sudah males mendengar ocehanmu tentangnya"
"yee ... emang hidupku cuma untuk membahas tentangnya? lebih bagus aku bercerita tantang spongebob dan peliharaannya gerry daripada aku bercerita tentangnya"
" wow , wow, wow sejak kapan adek ku ini emosian sekarang?"
"sejak mak lampir uda di iket cemeti amarasuri sama sembara"
" hahaha, lantas mikir tentang apa?"
"ini tentang keadilan mbak"
" hahaha , ada ada saja kau ini, ngerti apa kamu dek tentang keadilan?"
" iya, aku tidak mengerti sampai skrangpun aku tidak mngerti meskipun aku sudah mencoba mengerti mbak "
" di dunia itu tak ada yang adil dek, tak ada kata adil di dunia ini, tapi yang ada sesuai dengan porsinya, bukan adil"
"porsinya?" aku menatapnya heran.
" iya , intinya adil itu bukan menimbang sama berat tapi sama sesuai dengan kadarnya, sesuai dengan jatahyna itu yang dinamakan adil, itu juga dari sudut pandangku"
" berarti adil itu relatif mbak?"
"mungkin bisa dibilang begitu, ahhh sudahlah ... jangan terlalu memikirkan yang aneh aneh, seperti mau mencalonkan diri jadi pejabat pemeritah saja kamu ini , buruan mandi sana!"
"memangnya hanya pejabat yang harus mikir tentang keadilan?"
" bukan begitu juga, tapi keadilan itu identik dengan hukum dan politik dek, nek aku nuruti omongan kamu yang ada gak jadi tumis ini kangkungnya" katanya sembari pergi meninggalkanku yang masi mematung di depan pintu. Adil? iya kata yang sulit untuk dipahami, karena menimbulkan banyak versi, mungkin jika boleh aku berpendapat seperti aritoteles atau plato ketika mereka mendefiniskan tantang negara, mungkin ini adil menurut versiku, adil itu jika dalam kasta Hindu aku mampu menentukan kasta sudra atau brahma , aku tak memilih keduanya, jika dalam sebuah ajaran agama kita mampu memilih dan menentukan antara surga dan neraka , aku memilih untuk meniadakan keduanya. jika aku diperbolehkan mati atau pun hidup di dunia, aku tak akan memilih keduanya. dan  aku lebih suka memilih hijau jika harus memilih hitam atau putih. adil bukan?atau malah tak punya pilihan? entahlah ... tapi jika kau bertanya kepadaku sperti apa adil itu , ya sperti itu menurutku, aku ingin bersifat adil dalam menentukan pilihan , aku ingin keadilan dalam sebuah keputusan , aku ingin seimbang , aku ingin balance antara kiri dan kanan , meskipun kita tak akan pernah bisa untuk menimbangnya menjadi dua bagian yang sama. tapi selagi kita mampu berbuat semampu mampunya adil menurut kita , itu akan lebih baik jika berpura pura adil tapi berat sebelah. Dunia memang tak pernah adil menentukan pilihan , dunia memang tak pernah adil jika di telaah dan di amati secara seksama, jika memang adil , kenapa penderitaan selalu tak pandang bulu, tapi kebahagiaan hanya ada untuk orang tertentu?angkat tanganmu dan katakan kepadaku jika kalian tau.

CORETAN PAGI

Tatapanku tak lepas dari rintik rujan yang menjatuhi kakiku, dingin, tapi tak sedingin hatiku, ku hirup aroma basah yang menyergap di hidungku, ku masi bertahan dengan posisiku, tidur dan membiarkan kakiku tergerai di luar jendela dan bercumbu dengan air hujan. lantunan lagu beautiful in white mengiringi rasa kegalauan yang kurasakan. sebenarnya aku benci dengan keadaan sperti ini, hujan, mendengarkan lagu romantis itu sangat menyakitkan. kenangan itu satu persatu terkuak dengan sendirinya , luka iku kembali menganga dengan canda tawa, tangis yang mendera dalam satu wadah yang tumpah dengan kesengajaan. ku coba mengalikan perhatianku, namun spertinya sulit , kenangan itu terlalu kuat mencengkram pikiranku sperti gurita yang enggan utnuk melepaskan tentakelnya di mangsanya,
13 Desember 2012 , " aku akan menangih janjimu ketika kita bertemu kelak"
ia hanya menganggukan kepala , "emang tau janjimu apa?" kucoba memastikan
" tanggal 1 januari di stadion manahan untuk mengulanginya"
aku hanya tersenyum , ku rekatkan pelukanku semakin dalam, senang? rasa itu sudah lenyap beberapa jam lalu, setelah kebusukannya terungkap. setelah kebohongan dan sandiwaranya yang terbungkus rapi itu ku ketahui, seperti skandal skandal kasus yang menyebabkan lengsernya soeharto. jika mampu di ibaratkan aku seperti keledai yang nurut kepada majikan untuk masuk kedalam sumur yang katanya terdapat banyak skali rumput. sbenarnya aku tau itu , tapi aku mengabaikan perasaan itu. aku tau jika dia hanya mendusta kepadaku, aku tau jika dia hanya menhibur dan menenangkanku sesaat saja , begitukan? spertinya memang begitu,
setiba di terminal, ia memarkir motornya dan mengandengku menuju bis untuk pulang, dia begitu semangat untuk mengantarkanku pulang, semangat untuk bertemu denganku untuk yang terakhir kalinya,.
ku duduk si bangku 3 set si pojok dekat jendela , sengaja , agar ku mampu menyembunyikan air mataku yang begitu sulit untuk aku bendung, kami membisu sesaat.
"aku terlalu bodoh untuk tidak mengakhirnya dari dulu" air mataku tak mampu terbendung
dia tetap membisu dengan wajah tak bersalahnya,
"dan bodohnya aku benar benar mencintaimu, tapi kau membunuhnya scara perlahan , terimakasih" kataku degan membuang pandanganku ke jendela
"aku juga mencintaimu ... kata siapa aku tak mencintaimu"
hatiku benar benar sperti terhujamkan sebuah tombak dan menancapkan dan mencabutnya scara intesn sperti sedang membunuh ikan hiu yang sulit untuk mati
aku terisak dalam tangisku, benar benar sesak nafas , luar biasa sesaknya , aku tak bisa berenti untuk menghentikan luapan air mata .dia mengegenggam tanganku erat, dan berkata " kamu bisa tanpaku"
aku sperti di biarkan aku terjun dari lantai 17 dan membiarkan kepalaku jatuh terlebih dahulu , dan ku merasakan aliran darahku mengalir dari tengkorak kepalaku,
bunuh diri dengan caraku sendiri. ini lebih kejam daripada pembunuhan berkedok perampokan.
"beep beep " handphoneku berbunyi tanda sms masuk , membuyarkan lamunanku yang menyakitkan itu.
ku hela nafasku agar aku mampu bernafas dengan normal, dan mengurangi sesak yang masih sedikit kurasakan . menutupnya rapat rapat dan membuangnya jauh jauh dari kehidupanku, AKU SUDAH KALAH JUDI DENGAN MEMPERTARUHKAN SEMUA YANG KU MILIKI.

KU MENDENGARNYA UNTUK PERTAMA KALINYA

Tiga detik yang lalu ketika ku ingin buka pintu kamar, tak sengaja ku dengarkan jeritan lirih yang mengusik telingaku .. aku duduk terdiam di depan pintu kamar ku julurkan leherku .. dan ku pasang telingaku lekat- lekat agar ku mampu mendengar rintahan itu ...
ku intip dengan ragu ... sosok wanita bermukena putih menghadap ke kiblat tunduk dan khusyuk sembari menengadahkan kedua tangannya .. lirrih namun aku mampu menangkap jelas kata- kata yang mengalir dari setiap bibirnya.
"ya Rob beri aku kekuatan untuk menjalani hidup ini ...  berikalah yang terbaik dari yang paling baik untuk kedua anak - anaku ...berilah mereka kebahagiaan dunia wal akhirat ya Rob,jadikanlah mereka menjadi orang yang berguna ... jadikanlah mereka anak -anak  yang sholehah , dan berada dalam jalanmu ya rob...  "dengan nada terbata - bata disertai dengan isak tangis yang begtu menyesakan dada.
aku tertegun ... bak di sambar petir telingaku mendengarnya ... aku lemas dan terkulai ketikaku mendengar doanya. mamah?? makhluk yang selama ini menjadi sosok yang menakutkan dalam kehidupanku, yang mghantuiku dengan omelan , circaan kasarnya , dan bentakan yang memekakkan telingaku .. kini ku melihat sisi lain di hadapanku ...
doanya ... Ya roob aku hatiku bergetar mendengarnya ...
aku duduk terkulai , lemas , terbungkam bibirku ...
gemetar tubuhku ...
" Yaaa roobiii ..... aku pasrah dengan hidupku ... aku pasrahkan anak - anaku kepdaMu , aku tak mampu mendidiknya dengan baik , aku tak mampu menjadikannya dengan baik , aku tak maaampu ya rob ... salahkah aku menjadi seorang ibu??" doanya dengan derai air mata yang tiada hentinya,
ini kesalahanku , kesalahanku yang selalu mengabaikanmu , kesalahanku ketika aku tak menuruti semua apa yang kau titahkan kepadaku. dalam nadanya tersirat suara kecewa tertahan dan terpendam yang bersarang di pangkal tenggorokan. aku mengerti mah, aku mengerti apa yang kau rasakan, apa yang kau pendam , apa yang telah kau sembunyikan dariku. tapi aku belum mampu untuk menyembuhkan luka mamah, jika mamah mengerti , aku ingin. aku ingin menyembuhkanya. tapi ku rasa aku terkadang ragu jika aku bisa,
aku menangs tertunduk tak mmpu berkata apa- pa... lirihku ucapkan  " maaf ...maaf...aku selalu mengecewakanmu .. maaf jika aku menjadi seorang anak yang tak mampu menjadi apa yang benar- benar mamah inginkan , aku hanya ingin mamah tak kecewa dengan apapuun yang terjadi suatu saat nanti , aku mencintai mu mah ,, aku menyayangimu ... namun aku tak sanggup bila menjadi seperti yang kau inginkan "

MALAIKAT TAK BERSAYAP

Untuk sekian kalinya aku menulis surat untukmu , walaupun aku tau ini tak akan sampai , namun paling tidak kau merasakannya (semoga).
Jika bibirku tak mampu untuk berkata, jika ragaku telah terpisah dari ragamu sejak bebrapa tahun lalu, jika lidahku telah kelu untuk berkata aku menyayangimu, maafkan atas segala kesalahan yang pernah ku lakukan kepadamu, maafkan aku yang telah jarang mengingatmu, bahkan lupa jika aku mempunyai sosokmu, maafkan aku jika aku telah enggan untuk melihatmu, bukan Karenaku melupakanmu pah, aku Cuma tak ingin terlihat cengeng dimatamu, aku tak ingin terlihat rapuh dihadapmu,aku anak papah yang paling kuat dan tangguh kan?aku anak papah yang paling papah cintai itu kan? dan aku juga anak papah yang paling papah manjakan ketika kita bersama?iya pah ,… aku perawanmu yang sudah lama tak kau peluk itu, aku perawanmu yang kau lepaskan dari dekapamu 12thn yang lalu. Mungkin papah lupa, tak pa pah, manusia juga bisa lupa. Iya kan?
tapi aku tak lupa mendoakanmu pah,aku tak lupa jika harus membaca doa yang sering di ajarkan oleh guru TPA ketika ku kecil dulu. Aku masi sangat mengingatnya, masi ingatkan kau sering menjemputku di SDN kelegen 6 madiun, setelah papah pulang kantor? Masi ingatkah kau bagaimana mengajariku untuk menggambar?masi ingatkah kau memberiku sepasang bebek?karena kau tau aku sangat menyukai binatang itu,di hari ulang tahunku umur 7thn?
Aku rindu pah … aku rindu sekali, aku rindu semuanya… aku rindu ketika aku tak berdaya , aku darah dagingmu juga kan pah? Darah dagingmu yang berhak untuk mendapat pelukanmu? Belaianmu? Aahhh .... Aku terlalu kekanak2an , jika sudah menulis seperti ini, aku terlihat lemah jika harus seperti ini, iya kan pah? Iya memang spertinya iya. Tapi aku baik baik saja pah, aku tumbuh menjadi seorang yang kuad, menjadi seorang yang mampu untuk menjalani semuanya  tanpamu. Benar benar tanpamu.
aku sudah dewasa pah, aku sudah berumur 20tahun, aku sudah tumbuh menjadi anak gadis yang dewasa pah.... benar benar dewasa. tapi terkadang aku tak sekuat itu, aku tak sekuat umurku,aku kan mencoba pah.bukankah, aku anak gadis papah yang sangat amat kuat? bukankah aku anak gadis papah yang papah beri percayaan untuk mandiri tanpa papah?
aku berhasil pah ... aku berhasil ... aku bisa tanpa papah, aku mampu tanpa papah. aku bisa berdiri tanpamu pah. . . tanpa papah ada di sisiku, tanpa papah tampak dalam mataku. airmataku sudah kering pah... air mataku sudah lelah utnuk mengalir di sela sela mataku. aku sudah menyekannya bertahun - tahun lamanya. ketika aku tersakiti, aku meradang, dan menyembuhkan sendiri, padahal aku berharap kau yang membela, mendekapku, dan memarahi orang yang menyakitiku pah, aku berharap seperti itu, aku ingin merasa terbela seperti mereka , mereka yang mempunyai sosok yang sama denganku,
belum ikhlas? mungkin iya pah ... jika kau bertanya kepadaku kapan aku akan ikhlas , aku belum tahu, anak mana yang akan ikhlas berbagi ayah dengan anak lain pah? aku dipaksa untuk ini, aku benar benar dipaksa. aku dipaksa untuk berpisah denganmu , aku dipaksa untuk tidak mencintaimu, aku dipaksa untuk melepaskan pelukan darimu, aku dipaksa untuk tidak mendapat dekapan kasih sayangmu, tapi jangan paksa aku untuk tidak rindu denganmu ,... aku rindu pah... aku benar benar merindukanmu. setiap malamnya, setiap detiknya, setiap degub jantungku yang mengiringi aku hidup, ada sudut kecul nan gelap yang membutuhkan papah. aku berbohong jika aku tak apa , aku bohong jika aku baik baik saja, aku bohong aku kuat, aku ingin memelukmu dan melepas rindu yang luar biasa yang terpendam di hatiku pah.
besok , hari istimewa papah kan? 18 JANUARI ... aku mengingatnya pah., meski papah tak ingat kapan aku terlahir, dan menjadi anugrah terindah kedua papah. aku berharap papah selalu dalam lindunganNYA , mendapat rejeki yang luar biasa, dan menjadi ayah yang hebat buat mereka, terima kasih telah membuatku terlahir di dunia yang merona , SELAMAT ULANG TAHUN PAH, sampai kapanpun AKU SAYANG PAPAH , .:*

DARIKU UNTUKMU

Sebenarnya aku malu menulis ini dengan kondisi yang sangat memperihatinkan saat ini, kau tau? aku mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku, aku sangat mencintaimu, jika aku mampu akan ku berikan segalanya yang aku punya untukmu, tapi aku hanya mampu memberikan separuh dari hidupku untukmu, separuh dari keinginanku yang kandas, separuh keinginanku yang kutahan demi kau , kau yang mengandungku , kau yang melahirkanku, kau yang besarkanku sampai seperti ini. rasanya seribu bahkan berjuta kali terimakasihku untukmu , tak mampu menebus setetes air mata dan pengorbanan yang kau lakukan untuku, aku mengerti,... jika kau buka hatiku, jika kau mampu melihatku dengan seksama, aku mencintaimu lebih dari yang kau tau, sangat amat mencintaimu,
ingin mengembangkan senyum terindah dan bangga yang sampai sekarang kau sembunyikan dariku, entah aku yang tak mampu membuatnya , atau kau memang menyembunyikannya dariku. tapi memang suatu saat , suatu saat nanti , kelak , dan entah kapan itu aku tak tau, aku ingin mendapatkan senyum terindah dan banggamu untuk untuku , untukku bukan untuk yang lain.
jika memang jalanku salah, jika memang yang ku ingini , yang menjadi kesenanganku itu kau anggap salah , aku tak mulai mundur melakukannya. tapi selama ini kau memaksaku untuk hidup di tempat yang sangat tak kusukai, aku tak ingin melakukannya , tapi aku lakukan, aku tak ingin menjalaninya, tapi aku tetap menjalaninya, aku sekarat ... lihatlah ... lihatlah aku sekarang dengan adanya aku , lihatlah aku sebagai anak gadismu  yang kau keluarkan sama dari rahimmu, apa bedanya aku dengan mereka? jawab pertanyaanku sekarang apa bedanya aku dengan mereka , bisakah kau jelaskan kepadaku? aku sama ,... aku sama dengan mereka, aku sama seerti mereka yang sangat suka diberi benda warna pink dan selalu diperhatikan tentang kehidupan pribadinya,
aku membutuhkanmu ... benar benar membutuhkanmu, jika harus memilih oksigen atau kau , aku lebih memilih kau , kau yang menjadi segalanya untuku. tapi aku mohon .... tetaplah bersamaku, tetaplah muda untuku, tetaplah mencintaiku dan menyayangiku, tetaplah menjadi tiang penyangga hidupku SATU SATUNYA
hanya kau yang ku miliki saat ini, hanya kau yang abadi mencintaiku saat ini dan selamanya,
aku tak meminta lebih kepadamu, biarkan aku menjalani kehidupanku, seperti inginmu, seperti maumu, bila kiranya aku tak boleh untuk bernafas lega sperti biasanya, tapi bisakah longgarkan sedikit pelukanmu dariku, hingga aku mampu bernafas aku merasa sulit bernafas jika kau memelukku kencang, kau tak akan kehilanganku, karena KAU satu satunya yang ku miliki, dan hanya KAU yang membuatku sampai seperti ini,
tapi entah mengapa aku sampai sesakit ini, aku sudah lelah dengan sakit yang orang lain perbuat kepadaku, aku mohon , jangan sakiti aku lagi , apa lagi kata itu darimu, darimu untukku, dan untuk mengutarakannya aku hanya mampu memberikan ini ,... kata kata kecil yang ku simpan dan terpendam dariku untukmu.

SORGA

Pa, kata Mama Tuhan itu Maha Tahu ,
Apa Tuhan juga melihatku ketika ku mengambil roti dari Badu?
Pa , kata Mama Tuhan Itu Maha Pengasih ,
Apa Tuhan juga sangat ingin memeluku , dan menenangkanku
jika aku kehilangan boneka kesayanganku,
Pa, Kata Mama Tuhan itu Maha Penyayang ,
Apa Tuhan juga akan menceritakan sorga kepadaku
ketika aku tak bisa tidur seperti ini?
Pa, kata Mama Tuhan Itu Maha Mendengar
Apa Tuhan Juga mendengar jeritan hatiku
ketika ku tak mampu untuk meraih juara satu di kelasku?
Pa, kata Mama Tuhan itu  Maha Pemurah
Apa Tuhan akan memberiku arum manis ?
ketika ku menangis dan menangis seperti ini
Pa, kata Mama jika waktunya telah tiba Tuhan akan menjemput kita dengan kereta kuda ,
Bisakah aku memilih baju untuk pergi kesana nanti? Aku ingin memakai baju berwarna putih tulang, dengan hiasan kepala, dan rambut  kucir dua.
Pa, Kata Mama Jika waktu telah tiba Tuhan akan mengundang kita dengan kereta kuda ,
Bisakah aku untuk melihat sungai susu, dan keindahan tempat istimewaNya ?
yang Mama sering menyebutnya "SORGA"



SALAHKAH JIKA AKU MEMPERTANYAKAN PERBEDAAN ?

Bukan karena ku tak besyukur dengan apa yang diberikan Tuhan kepadaku, bukan karena aku ingin mengungkit ungkit tentang apa yang kudapati sekarang, tapi ini terlebih aku tersentak dengan apa yang ku dengar hari ini, ini tentang perbedaan, aku tak menyalahkan tentang perbedaan , secara hararki dan alami manusia terlahir berbeda, bahkan bayi yang ditakdirkan kembarpun mereka masi mempunyai perbedaan. tapi jika perbedaan bukan masalah, kenapa musti ada perbandingan? aku sangat tidak menyukai dibandingkan, aku tak suka jika aku dibandingkan orang lain, pandang saja aku sperti adanya aku, lihat aku dengan apa yang aku punya, jangan pandang aku dengan apa yang TIDAK aku punya. aku tidak suka, cukupkah kiranya mereka saja yang membandingkanku dengan tatapan sebelah mata. tapi jangan kau ... aku tak mau jika itu kau.
hatiku terlalu peka jika harus dibandingkan atau membahas tentang perbedaan, karena ku sadari , aku orang yang tak pantas untuk dibandingkan, aku banyak sekali kekurangan. iya ..... aku tau jika tak ada manusia sempurna di dunia ini, dan jangan pernah menjadi orang yang rendah diri, tapi aku tak punya nyali untuk berkata aku punya sesuatu yang kumiliki, aku punya sesuatu yang begitu berarti, tidaakkk.... aku tidak mampu untuk berkata seperti itu.ada yang bilang orang akan memandangmu sperti apa yang kau perlakukan kepada dirimu, aku kurang menghargai diriku sendiri, itu kan yang akan kau katakan jika kau membaca tulisan ini? iya ... tapi rasanya aku kurang pantas dan patut untuk membusungkan dada dan berkata "aku Luarbiasa".
jika dibandingkan memaang aku jauh berbeda, jauh berbeda darimu, aku sadari jika kauuuu lebih dariku, tapi bisakah aku lepas dari bayangmu, dibandingkan itu rasanya tak enak, hatiku tidak berkenan, karena fakta fakta yang ada selalu berkata kalau KITA MEMANG BERBEDA.
sulitkah mereka memandangku lepas darimu? sulitkah mereka untuk tidak  memandangku bahwa akuuu tak sebanding denganmu? aku kecil... aku merasa kecil jika harus dibandingkan denganmu, karena memang kita kita jauh berbeda, dari segi segalanya, aku menyadari, tapi kenapa? bisa kau jawab aku kenapa kita berbeda??
tak ada yang tau mengapa aku berbeda darimu... jadi salahkah jika aku sekarang mempertanyakan perbedaan?

AKU RAGU JIKA TERBANG AKAN JATUH KEPERMUKAN

ini tentang prosesi , tentang sebuah fase yang aku juga kurang menyukainya,bagaimana tidak , aku merasa tak lazim,benar benar tak lazim , apa lagi jika musti berjalan, terbang, tersambar petir, dan terpelanting ke bawah dan jatuh ke tanah, dan kemudian, aku memperbaiki sayapku, menyambung satu persatu tulang sayapku, dan mencoba untuk bangkit, berlari,dan mulai terbang kembali. ini yang tak kusukai , dan ini akan terjadi berualang kali , jika kalian tau , aku lebih memilih untuk diam , dna tak akan terbang jika harus tersambar petir dan jatuh ke tanah , dangan bantingan ,dan hantaman terhebat yang mampu meremukan tulang tulang sayapku yang tak berdosa. jika seluruh anggota badanku mampu ku marahi, aku akan memarahi HATI, karena dia mempengaruhi semua yang ada dalam diriku, dia yang membuatku terlena untuk terbang , dan bahkan karena dia juga aku tersambar petir dan terpelanting menuju ketanah,hingga mengorbankan sayap sayap cantiku, mengorbankan tulang tulangku, iya, aku terlalu buta jika harus menuruti hati tanpa menggeser sudut pandang, aku akan menggesernya dan memecahnya menjadi bebrapa sudut pandang, jika baik untuk semuanya, aku akan mencoba terbang kembali, tapi jika kurang 1 sudut pandang saja , aku akan urungkan niatku untuk terbang , aku lebih baik berjalan , dan tak akan sekali kali mencoba terbang. karena aku tak mau mematahkan tulang tulang sayapku yang benar benar remuk dan mengelem satu persatu ruas ruas tulangku, aku sudah lelah, benar benar lelah, aku tak mau jika tubuhku terluka kembali, aku tak mau jika aku harus berkorban lagi , aku tak mau jika harus menurunkan berat badanku secara paksa , yang membuatnya terhiasi dengan berribu luka jahitan, dan aku juga ragu untuk membiarkannya terobek kembali di bagian jahitan lama :)